"Dokter Soetjipto berdinas di Markas Besar Tentara TNI di Yogya. Kesatuan SOI. Tahun 1947 itu pangkatnya Kolon TNI merangkap SOI dan Kepala Polisi Militer," tambah Rusdhy.
Dengan demikian, lanjutnya, bisa dikatakan bahwa dr Soetjipto merupakan pelopor badan intelijen dan polisi militer di Indonesia.
Dokter Soetjipto mendapat beragam penghargaan dari pemerintah. Di antaranya Veteran Pedjuang Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1973. Mendapat tanda kehormatan Satya Lencana Peristiwa Perang Kemerdekaan II yang ditandatangani Wapangab Menhankam Laksmana TNI Sudomo pada 1978. Dan selalu diundang pada pertemuan PETA KAI di Tokyo, Jepang sampai tahun 1980.
Karir militer dr Soetjipto tak terdokumentasi dengan jelas. Namun sejak tahun 1949-1950 dia berperan sebagai dokter PMI di Yogya dan merangkap sebagai dokter urusan penderita cacat di Solo dan Yogya. Tahun 1964-1967 IA menjadi Inspektur Kesehatan Sumatra Utara. Tahun 1966-1970 sebagai anggota DPR GR dan MPR.
Dua tahun berselang, ia jadi pegawai tinggi di Depkes RI. Setelah diperbantukan sebagai Wakil Kepala National Training Centre (NTC) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
"Dokter Tjipto pensiun dari Depkes tahun 1972. Dia mendapat piagam penghormatan dari Presiden Soeharto dengan jabatan pensiunan pegawai Departemen Kesehatan RI. Jauh dari dunia intelijen," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini