"Bisa jadi hanya 2 yang eligible dari 10 dan itu dicocokkan dengan recipient apakah cocok golongan darahnya. Kondisinya juga ndak semudah teori dalam kertas," imbuhnya.
"Dalam pelaksanaan lapangan juga perlu detail dan itu juga masih perlu penelitian out camp dari orang yang mendapatkan hal tersebut perlu," lanjutnya.
Menurutnya, di Indonesia, plasma convalescent diteliti multicenter. RS Unair menjadi salah satu bagian dari rumah sakit yang melakukan penelitian tersebut.
"Jadi kalau saat ini Indonesia belum ada penerapan yang sudah dipublikasikan atau dilakukan secara baik. Artinya secara etisnya oke dari peneliti multicenter itu setahu kami belum ada publikasinya," tambahnya.
Bahkan, lanjut Alfian, tentang yang pernah dipublikasikan beberapa waktu lalu, ia belum tahu apakah sudah etis atau baik secara ilmiah. "Tapi yang ini sedang running. Setahu saya ada delapan center di Indonesia untuk menjalankan penelitian tersebut," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini