Sebelum berunjuk rasa, kata Nafik, warga melayangkan protes ke pemerintah Kelurahan Jombatan. Persoalan ini telah melalui perundingan pada Jumat (1/5).
"Hasil rapat warga disuruh nunggu sehari dua hari," ungkapnya.
Pengusiran dua pria tersebut, lanjut Nafik, sudah menjadi kesepakatan bersama warga RT 2 RW 1 Kelurahan Jombatan. Menurut dia, warga meminta kedua pria yang dicurigai positif Corona itu keluar dari lingkungan mereka. Terlebih lagi keduanya bukan penduduk Jombatan.
"Semua warga sini sekitar 50 KK sudah tanda tangan meminta mereka keluar dari Jombatan. Kalau tak dipindahkan mungkin akan terus (demo)," tegasnya.
Polisi, Lurah Jombatan dan Camat Jombang pun turun tangan untuk meredam warga. Mereka akhirnya mengabulkan tuntutan massa. Dua pria yang dicurigai warga sebagai pasien positif Corona itu meninggalkan Jombatan.
"Masyarakat keberatan karena beliau tidak isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Keluarga Pak SB dan AH sepakat meninggalkan Jombatan karena beliau bukan warga Jombatan. Beliau akan ke rumah pak SB di Sengon," terang Camat Jombang Mudlor.
(fat/fat)