Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) Lamongan Fadeli mengatakan dari 25 pasien positif Corona, 4 orang sudah sembuh. Fadeli juga menjelaskan, dari total 4 yang dinyatakan sembuh tersebut telah dilakukan tes pemeriksaan swab sebanyak 2 kali.
"Swab dilakukan 2 kali di Institute Tropical Disease Center Universitas Airlangga (ITDC Unair) dan hasilnya negatif, itu baru dikatakan sembuh," ungkap Fadeli di seketariat Gugus Tugas COVID-19 Lamongan, Kamis (16/4/2020).
Fadeli menyebut dua pasien yang baru dinyatakan sembuh dari COVID-19 tersebut merupakan peserta pelatihan calon petugas haji di Surabaya. Sementara dua orang yang lebih dulu dinyatakan sembuh adalah masyarakat yang pertama kali terdeteksi pulang dari luar kota, satu dari Surabaya dan satu lagi dari Jakarta.
"Dua orang yang sembuh ini dari klaster TPHI," terang Fadeli.
Dengan bertambahnya pasien yang telah dinyatakan sembuh tersebut, Fadeli berharap angka kesembuhan COVID-19 di Lamongan akan terus meningkat. Fadeli menambahkan, saat ini Pemkab Lamongan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 terus melakukan rapid tes sebagai langkah awal mendeteksi penyebaran COVID-19.
"Mudah-mudahan tambah lagi (yang sembuh) karena setelah swab pertama negatif, tinggal satu kali lagi. Mudah-mudahan 2 atau 3 hari lagi sudah diketahui. Mudah-mudahan-mudahan semua yang positif ini menjadi sembuh dan juga tidak ada tambahan lagi," tutur Bupati Lamongan tersebut.
Selain itu, upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait protokol pencegahan COVID-19 juga dilakukan oleh Forkopimda Lamongan. Mulai Senin (20/4/2020), lanjut Fadeli, akan dilakukan pengetatan protokol pencegahan COVID-19.
"Besok hari Senin kita akan operasi untuk ketertiban, sehingga ke depan lebih tumbuh kesadaran masyarakat," ujar Fadeli.
Terkait usulan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Fadeli menyebut Lamongan tidak melakukan PSBB karena resiko yang besar, menyangkut kehidupan masyarakat.
"Kemarin kami sudah kordinasi dengan Bu Gubernur terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Setelah itu saya berkoordinasi dengan Bapak Kapolres dan Dandim Lamongan. Dan hasilnya belum jadi mengajukan PSBB, Apalagi jalan raya Nasional melewati Lamongan. Kalau semua melakukan pengetatan physical distancing dan aktivitas dalam rumah itu sama PSBB," pungkas Fadeli. (iwd/iwd)