Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Lamongan dr Taufik Hidayat mengatakan, 2 orang yang dinyatakan sembuh adalah warga yang pertama kali terdeteksi yang datang dari luar kota.
"Bukan dari klaster pelatihan haji di Sukolilo Surabaya, itu bukan. Jadi 2 itu orang dari Jakarta yang pulang ke Lamongan, kemudian yang satunya adalah orang yang bekerja di Surabaya, pulang-pergi Surabaya-Lamongan," kata Taufik Hidayat kepada wartawan, Rabu (15/4/2020).
Menurut Taufik, dua orang yang dinyatakan sembuh itu hasil laboratorium Unair dan tidak perlu lagi nunggu dari pusat. Karena, kata Taufik, jika melihat pengalaman apa yang dikatakan positif oleh Lab Unair kemudian dicek ulang di Balitbangkes hasilnya akan sama.
"Jadi kualitasnya sudah setara," terang Taufik.
Taufik menambahkan, meski dinyatakan sembuh namun yang bersangkutan harus tetap beristirahat di rumah. Selain dua orang yang telah dinyatakan sembuh, imbuh Taufik, ada 5 orang yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 kini telah negatif.
"Dua orang yang sembuh sekarang dalam proses pembuatan surat pemberitahuan ke gugus kecamatan, ke gugus desa, ke tempat kerjanya, dan juga ke yang bersangkutan, bahwa sudah sembuh dan tambah istirahat di rumah, satu minggu," tuturnya.
Taufik menjelaskan, 5 orang yang negatif tersebut merupakan peserta pelatihan calon petugas haji di Sukolilo, Surabaya. Jika hasil swab kelima orang tersebut kembali negatif, maka jumlah orang Lamongan yang telah sembuh dari COVID-19 menjadi 7 orang.
"Swab kedua sudah diambil tinggal nunggu hasil. Mudah mudahan hasil lab ITD Unair ini segera keluar. Sekarang insyaallah lebih cepat," pungkas Taufik.
(fat/fat)