Karena itu, pihaknya bersama jajaran kepolisian dan TNI melakukan screening di 19 pintu masuk Kota Surabaya. Pihaknya juga menyiapkan posko dan bilik sterilisasi yang dijaga petugas gabungan dari beberapa instansi terkait. Setiap kendaraan maupun masyarakat yang masuk akan diperiksa atau screening.
"Ini diharapkan nanti 24 jam dalam pengawasan untuk akses masuk ke Surabaya. Mulai Jumat kemarin kita sudah lakukan sosialisasi dan pembatasan-pembatasan (barrier). Jadi kita sudah kurangi, yang empat-tiga lajur menjadi satu lajur. Nanti mungkin akan menjadi satu lajur saja jika benar-benar urgen," jelas Irvan.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menambahkan kebijakan ini diambil sebagai salah satu langkah untuk menekan penyebaran virus Corona di Kota Surabaya.
"Informasi yang kami dapatkan itu, jadi COVID-19 ini bukan murni dari Surabaya, tapi memang dibawa dari luar. Nah, ini kan yang harus dicegah, harus diminimalkan agar tidak menyebar," kata Febriadhitya.
Sementara itu, belasan pintu masuk ke Kota Surabaya tersebut adalah Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), Mayjen Rumah Pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kecamatan Gayungan) dan Jeruk (Lakarsantri).
Lalu di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mall City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).
(fat/fat)