"Jadi sudah ada 1.316 yang dilakukan rapid test di Jatim. Dari angka tersebut, ditemukan ada 28 yang positif," kata Khofifah di Grahadi Surabaya, Senin (30/3/2020).
Khofifah menyebut total 28 positif dari rapid test tidak termasuk dalam 91 orang yang dinyatakan positif corona dari pusat. Hal itu dikarenakan, bila rapid test dilakukan terus positif, maka selanjutnya akan dilakukan tes PCR menggunakan swab.
"Konfirmasi ini berbeda dengan 91 orang positif yang diumumkan pemerintah pusat. Sehingga, jika ada rapid test yang positif, maka akan dilakukan tes PCR menggunakan swab dan hasilnya akan diumumkan pemerintah pusat jika positif," jelasnya.
Khofifah menjelaskan dari 1.316 rapid test yang telah dilaksanakan, menyisir kepada para petugas medis sebanyak 865 orang, lalu 146 pasien PDP, 151 pasien ODP dan 154 OTG (ODR).
OTG yakni orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif Covid-19. Selain itu OTG merupakan orang yang kontak erat dengan kasus positif Covid-19.
"Poinnya mereka yang positif rapid test masih harus dilakukan tes PCR menggunakan swab. Bila positif, yang mengumumkannya ada pemerintah pusat," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui Pemprov Jatim telah menyebar 18.400 alat rapid tes ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Jatim. Selain itu rapid tes diberikan ke dinkes masing-masing pemkab/pemkot. (iwd/iwd)