Selain itu, masyarakat tidak boleh menstigma pasien atau keluarga yang negatif. Terlebih kepada keluarga yang keluar rumah untuk membeli makan. Sebab, keluarga pasien juga belum tentu positif virus corona.
"Artinya, kalau keluarganya butuh makan, beli sembako atau ke rumah sakit untuk beli obat kan harus keluar. Tapi asumsi masyarakat keluarga sudah positif, karena sudah kontak di dalam rumah (dengan pasien)," urainya.
Dokter spesialis paru ini menjelaskan, yang terpenting adalah keluarga pasien menggunakan masker saat keluar rumah. Tak hanya keluarga saja, tetapi siapa pun orangnya.
"Siapa pun sekarang harus menggunakan masker. Apalagi keluarga pasien yang positif (virus corona)," tuturnya.
"Syukur-syukur masyarakat bisa membantu, misalnya memberi makanan. Dibantu, support mereka supaya sembuh. Mereka akan seneng, jangan malah ditekan atau diusir," tambahnya.
Perlu diketahui, PDP konfirm harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. Setelah dua pekan kondisi membaik dan memungkinkan tes swab, maka pasien bisa ke rumah sakit melakukan swab.
"Kalau tidak ada peluang swab, ya sudah 14 hari harapannya virusnya mati dengan sendiri dan keluhan pasien membaik. Yang terpenting meningkatkan kekebalan imun, karena ini virus," pungkasnya.
(fat/fat)