Bambang kembali bercerita, pernah ada kebakaran yang merembet dan di tengah-tengah terdapat Musala. Tapi entah mengapa, musala itu justru utuh. Sementara rumah-rumah di sekelilingnya hangus terbakar.
Ia melanjutkan, kemudian ada sebuah rumah yang pemiliknya dipercaya suka beribadah dan beramal. Saat samping kanan dan kiri rumah itu terbakar, hanya rumah tersebut yang tak terjamah api.
"Kayak di toko cat di Praban itu, orang itu suka beramal, nggak kena. Rumahnya mepet, bahannya sama, rumahnya kecil, yang terbakar cukup luas, tapi rumah itu nggak kena," jelasnya.
"Kadang kala dipikir secara logika nggak masuk akal padahal kayu rumahnya kena atapnya. Ini memang kuasa Tuhan," lanjutnya.
Selama sembilan tahun menekuni pekerjaan yang berhubungan dengan api, ia sudah merasa biasa melihat peristiwa kebakaran dan hal-hal di luar logika seperti itu. Di awal bertugas, ia sempat merasa heran.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini