Menurut Wicaksono, ekskavasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui penggalian tanah, untuk menyelamatkan benda purba yang terancam kerusakan. "Ekskavasi nanti dengan tujuan untuk melakukan penelitian terkait temuan fosil yang berumur ribuan tahun itu. Dimungkinkan masih ada banyak temuan jika dilakukan ekskavasi," paparnya.
Sebelumnya, warga Desa Sumberbendo menemukan fosil banteng dan kudanil purba. Selain itu, warga juga fosil gajah serta kura-kura purba.
Tulang banteng dan kudanil tersebut ditemukan pertama kali oleh Agus Setiawan (35) saat mencangkul lahan jagung milik Ibu Samiran (65).
Sedangkan Fosil gajah dan kura-kura ditemukan di pekarangan rumah Prayitno (55), RT 20 RW 02. Posisinya sekitar 1 kilometer dari lokasi penemuan fosil banteng dan kudanil.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini