"Ternyata yang bersangkutan bukan dokter. Dia di MeMiles, di Instagram mengaku dokter tapi dia adalah akupuntur," terang Luki.
Selain itu, Eva juga merekrut para public figur untuk bergabung dalam seminar mempromosikan MeMiles. Hal ini agar peminat investasi MeMiles bertambah.
"Untuk dokter Eva merekrut dan dia perannya sebagai motivator, tapi paling ini lagi merekrut member-member, public figure yang akan diajak untuk bergabung. Yang satunya ini tim IT yang membuat aplikasi dari PT Kam and Kam," imbuh Luki.
Kini, telah ada empat tersangka dalam kasus MeMiles. Yakni Kamal Tarachan atau Sanjay sebagai direktur, Suhanda sebagai manajer, Eva sebagai motivator atau pencari member dan Prima Hendika (PH) sebagai ahli IT.
Sebelumnya, kasus ini terbongkar saat Polda Jatim mendapati investasi MeMiles yang belum berizin. Investasi ini disebut telah memiliki 264 ribu nasabah atau member.
Selain itu, dalam praktiknya, MeMiles juga memberikan iming-iming hadiah fantastis dan tak masuk akal pada nasabah. Misalnya saja hanya investasi ratusan ribu, nasabah sudah bisa membawa pulang sejumlah barang elektronik seperti TV, Kulkas, hingga AC.
Hal ini lah yang membuat peminat MeMiles melonjak. Dalam 8 bulan beredar, MeMiles telah mengantongi omzet Rp 750 miliar. Polisi pun menyita uang Rp 122 miliar yang tersisa di rekening utama.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini