Fatwa Kiamat Sudah Dekat 'Sihir' Warga, Ponpes di Malang Mendadak Terkenal

Kaleidoskop 2019

Fatwa Kiamat Sudah Dekat 'Sihir' Warga, Ponpes di Malang Mendadak Terkenal

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 29 Des 2019 08:31 WIB
Pengasuh Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin M Romli (Foto file: Muhammad Aminudin/detikcom)

Menurut Romli, setiap jemaah membutuhkan 500 kg gabah atau 300 kg beras sebagai bekal selama satu tahun pasca meteor jatuh. Jika tidak ada meteor, maka gabah dan beras kembali dibawa pulang jemaah ke kampung halaman masing-masing.

Romli juga membantah untuk mewajibkan jemaah membeli pedang serta foto dirinya. Apalagi dengan harga yang relatif tinggi. Pengurus pondok memang menjual foto dirinya sebagai mursyid atau guru Thoriqoh Akmaliyah As-sholihiyah yang diikuti ratusan jemaah. Termasuk puluhan warga Ponorogo.

Isu tentang puluhan warga datang ke Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin untuk berlindung dari meteor diselidiki aparat kepolisian. Pesan berantai melalui Whatapps awalnya diduga menjadi penyulut puluhan warga termakan isu hoaks.


"Masih kita dalami terus," ungkap Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto di Ponpes Miftahul Fallahil Mubtadin Desa Sukosari, Kasembon, Kabupaten Malang, Jumat (15/3).

Budi mengaku pihaknya tengah mengidentifikasi pelaku pengirim pesan berantai yang kemudian mengundang keresahan di masyarakat itu. Yakni dengan menghimpun keterangan para jemaah Thoriqoh Akmaliyah As- Sholihiyah atau MUSA AS dari Ponorogo.

"Masih terus diidentifikasi, kami juga menggali keterangan dari sejumlah jemaah yang ada di pondok. Langkah ini dilakukan bersama Polres Ponorogo yang juga datang langsung meminta keterangan jemaah," imbuhnya.

Ternyata, fatwa atau doktrin kiamat tidak hanya menyihir puluhan warga Ponorogo. Di beberapa kota seperti Jember, Jombang dan Mojokerto, fatwa tersebut juga diduga turut menuntun warga pergi Miftahul Falahil Mubtadin yang ada di Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Di Jember, total ada 15 orang dari 8 KK di di Desa Umbulsari dan Gunungsari yang berangkat ke ponpes tersebut. Menurut Kades Umbulsari, Fauzi, sebelumnya 15 warga tersebut diajak Ustaz Mudasir untuk menjadi MUSA AS atau jemaah Thoriqoh Akmaliyah As- Sholihiyah yang kini dikenal sebagai Thoriqoh Musa. Di sana, thoriqoh tersebut sudah berjalan selama 2 tahun.

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.