Pakai Alat Pengintai di Dekat KPU Filipina, Warga China Ditangkap

Pakai Alat Pengintai di Dekat KPU Filipina, Warga China Ditangkap

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Apr 2025 15:14 WIB
Ilustrasi Penjara, Sel, Lapas, Jeruji Besi
Ilustrasi (dok. Thinkstock)
Manila -

Seorang warga negara China ditangkap oleh otoritas Filipina setelah kedapatan mengoperasikan perangkat pengintai di dekat kantor komisi pemilihan umum (KPU) di Manila. Penangkapan ini dilakukan menjelang digelarnya pemilu sela di negara itu sekitar dua pekan mendatang.

Otoritas Filipina, seperti dilansir AFP, Rabu (30/4/2025), menyebut pria berkewarganegaraan China itu diduga menggunakan "IMSI catcher", sebuah perangkat yang mampu meniru menara seluler dan menangkap pesan dari udara dalam radius satu kilometer hingga tiga kilometer.

Pada Februari lalu, dua pria China lainnya juga ditangkap setelah dituduh menggunakan perangkat yang sama ketika mengemudikan kendaraannya di dekat lokasi pemerintah dan militer yang sensitif di Manila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Biro Investigasi Nasional Filipina, Ferdinand Lavin, mengatakan kepada AFP bahwa penangkapan terbaru ini dilakukan pada Selasa (29/4) waktu setempat, di dekat kantor KPU atau Comelec setelah para agen mengonfirmasi bahwa perangkat IMSI sedang beroperasi di area itu.

"Ketika kami melakukan penangkapan, itu merupakan ketiga kalinya dia (WN China-red) datang ke Comelec," kata Lavin.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga bahwa warga negara China itu juga sempat mengunjungi beberapa lokasi lainnya, termasuk kantor Mahkamah Agung, Departemen Kehakiman dan Kedutaan Besar AS di Manila.

Pria asing yang ditangkap itu, sebut Lavin, memegang paspor yang diterbitkan oleh Makau, yang dikuasai oleh China.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

'Simak juga video: Joe Biden Puji Pilot Tembak Jatuh Balon Mata-mata China'

Seorang sopir warga Filipina, yang disewa warga China itu, mau bekerja sama dalam operasi tersebut dan tidak ikut ditahan.

Belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar China di Manila dan KPU Filipina terkait penangkapan ini.

Insiden ini terjadi saat Filipina hendak menggelar pemilu sela pada 12 Mei mendatang, yang akan memutuskan ratusan kursi dalam DPR dan Senat, serta ribuan jabatan kepala daerah setempat.

Bulan ini, otoritas Beijing melontarkan tuduhan tentang mata-mata Filipina di wilayahnya, dengan mengklaim pihaknya telah "menghancurkan" jaringan intelijen yang didirikan oleh badan mata-mata Filipina dan menangkap tiga mata-mata Manila.

Dewan Keamanan Nasional Filipina (NSC) pada saat itu menyebut pengakuan yang diduga disiarkan media pemerintah China tampaknya telah "direkayasa, yang secara kuat menunjukkan bahwa pengakuan itu tidak dibuat secara bebas" dan bahwa badan mata-mata yang disebutkan tidak ada.

Tuduhan spionase itu muncul saat kedua negara saling berhadapan dalam sengketa perairan Laut China China, dan ketika ketegangan meningkat antara hubungan keamanan Manila dengan Amerika Serikat (AS).

'Simak juga video: Joe Biden Puji Pilot Tembak Jatuh Balon Mata-mata China'

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads