Menurutnya, Allah SWT menggunakan sifat Al Muntakim, maka makhluk ciptaan-Nya akan babak belur. Sebab, ketika membuat kesalahan seketika dihukum sesuai dengan perbuatan kesalahannya.
"Kita bisa benjol semua. Salah sedikit langsung dihukum," kelakarnya.
Sifat Allah SWT yang rahman dan rahim itu, sambung dia, berbeda dengan perilaku ustaz di Jakarta yang mudah vonis seseorang ketika perjalanan menuju kebenaran. Padahal, banyak sekali kisah Rasulullah SAW yang sangat bijaksana.
"Nanti, ada saatnya Tuhan tak rahman rahim. Tapi Al Muntakim," paparnya.
Muhammad SAW, kata Gus Mus, merupakan pemimpin manusia yang bisa memanusiakan manusia. Di mana bisa menempatkan segala sesuatu dengan tepat. Contohnya, selama menjadi iman salat berjamaah, tidak pernah ada makmum yang mempermasalahkan.
"Sekarang banyak pemimpin yang seakan-akan manusia. Karena Kanjeng Nabi Muhammad SAW mengetahui kalau menjadi iman tak perlu bacaan surat yang panjang-panjang. Sebab, makmum terdiri dari berbagai macam orang," pungkasnya.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini