![]() |
"Keluarga meminta kejelasan," ujar penasihat hukum keluarga Shalfa, Imam Mukhlas.
Ribut-ribut tentang pemulangan Shalfa didengar Menpora Zainudin Amali yang mengatakan bahwa masalah keperawanan berkaitan dengan privasi dan kehormatan seseorang. Masalah keperawanan tak berhubungan dengan prestasi.
"Karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tidak ada hubungannya dengan soal prestasi," ujar Zainudin.
Zainudin mengatakan kasus pemulangan Shalfa tak berhubungan dengan keperawanan. Shalfa dipulangkan karena masalah indisipliner.
"Yang benar, kata Pak Indra (pelatihnya yang di Jatim) bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games. Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi," imbuh Zainudin.
KONI Jatim juga mengamini pernyataan Menpora. Ketua Harian KONI Jatim M Nabil mengatakan pihaknya telah menerima laporan pelatih timnas. Laporan itu menyebut pencoretan Shalfa dilakukan karena remaja 17 tahun ini melakukan tindakan indisipliner, bukan soal keperawanan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini