Aspirasi yang sama juga disampaikan Sony, warga Binor lainnya. Upaya penyampaian aspirasi warga sebenarnya telah disampaikan ke manajemen PLTU Paiton sejak tahun 2000an. Namun pertemuan yang sebenarnya telah dilakukan tiap triwulan tak membuahkan hasil yang maksimal.
Warga Binor, menurut Sony, tak mendapatkan jatah pekerjaan dari 4 perusahaan yang ada di PLTU Paiton. Masalah pendidikan yang tak memenuhi syarat menjadi alasan pihak kontraktor tidak mempekerjakan warga setempat.
"Warga sebenarnya hanya ingin mendapatkan pekerjaan, dan tak muluk-muluk. Hanya tenaga kasar warga juga mau. Namun sampai kini, belum ada respons yang baik," terangnya.
Sony menjelaskan, apa yang dialami Warga Binor tak sesuai dengan Surat Kesepahaman yang dibuat tahun 2000 lalu. Di mana disebutkan, pihak perusahaan PLTU Paiton akan memprioritaskan pekerjaan bagi warga lokal termasuk untuk warga Binor.
Banner yang dipasang, menurut Sony, baru akan diturunkan jika ada kejelasan dari pihak PLTU Paiton atas tuntutan warga. Sampai saat ini pihak PLTU Paiton belum memberikan keterangannya, terkait adanya pemasangan banner tuntutan oleh warga.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini