Arkeolog Universitas Negeri Malang Ismail Lutfi yang ikut menganalisa hasil ekskavasi mengatakan, situs Tribhuwana Tunggadewi berupa bangunan candi. Seperti candi pada umumnya, situs Tribhuwana Tunggadewi berfungsi sebagai kuil atau tempat pemujaan Agama Hindu pada zaman Majapahit.
"Hasil akhir hari ini, terutama di sektor barat, ada kecenderungan pola dasar bangunan ini mirip dengan Candi Penataran dan Candi Jago. Jadi, untuk masuk ke candi utama ada dua jalan yang berdampingan. Hanya saja kami baru menemukan satu di bagian barat," kata Ismail kepada wartawan di lokasi, Sabtu (31/8/2019).
Ia menjelaskan, candi Tribhuwana Tunggadewi dibangun tahun 1294 saka atau 1372 masehi. Karena angka tahun tersebut terukir pada salah satu sisi yoni.
"Pembangunannya pada eranya Hayam Wuruk, putra dari Tribhuwana Tunggadewi," ungkap Ismail.
Menurut Ismail, candi ini dibangun Raja Hayam Wuruk sebagai kuil untuk mendarmakan ibunya, Ratu Tribhuwana Tunggadewi. Seperti yang diketahui, Tribhuwana wafat pada 1372 masehi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini