Polisi Pastikan Pasutri di Malang Tewas Gantung Diri Murni Bunuh Diri

Polisi Pastikan Pasutri di Malang Tewas Gantung Diri Murni Bunuh Diri

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 09 Apr 2019 19:36 WIB
Pasutri tewas gantung diri/Foto: Istimewa
Malang - Polisi sudah menyelidiki penyebab kematian pasutri di Malang yang tewas gantung diri. Hasil pemeriksaan dipastikan keduanya murni bunuh diri. Polisi juga tak menemukan adanya kejanggalan dari kematian kedua korban.

"Hasil olah TKP dan pemeriksaan medis oleh dokter memastikan bahwa kematian korban murni bunuh diri," terang Kapolsek Tumpang AKP Bambang Sidik Ahmadi ditemui detikcom di Mapolsek Jalan Raya Tumpang, Selasa (9/4/2019).

Dia mengatakan, tim dokter yang didatangkan untuk memeriksa kondisi pasutri gantung diri itu mengungkap, bahwa kematian korban diakibatkan kekurangan oksigen.


"Karena tersumbatnya pernafasan di bagian leher, akibat jeratan tali plastik (tampar) menjadi penyebab kedua korban meninggal," ungkap Bambang.

Bukti lain memastikan kedua korban murni bunuh diri dengan gantung diri, kata kapolsek, dikuatkan dari ciri-ciri kematian kedua korban.

"Lidah menjulur, mengeluarkan kotoran, air liur keluar ditemukan pada jasad kedua korban. Bukti kekerasan juga tidak ditemukan. Ciri-ciri itu, menguatkan dan menambah bukti kuat penyebab kematian korban murni bunuh diri," bebernya.


Dia menjelaskan, saat polisi datang usai menerima laporan warga, kondisi pasutri gantung diri masih dalam posisi leher terikat di lokasi kejadian. Artinya, selain saksi yang pertama kali menemukan, tidak ada orang lain yang berada di lokasi sebelum polisi datang.

"Setelah saksi mengetahui langsung turun dari lantai dua, memberitahu warga lain akan kematian korban. Selanjutnya dilaporkan ke polisi. Ketika kami datang TKP clear, artinya masih utuh tidak rusak dan kedua jasad masih terikat bagian lehernya," urai kapolsek.

Polisi menemukan telpon seluler jadul dari salah satu saku celana yang dikenakan sang suami. Disana diketahui ada panggilan terakhir dilakukan korban sekitar pukul 3 pagi.


"Satu HP kami temukan dalam saku celana korban kita temukan dan menjadi barang bukti. Panggilan terakhir pukul 3 pagi tadi," paparnya.

Selama proses olah TKP dan pemeriksaan medis, polisi juga menghubungi putri korban yang tinggal di Bandung, Jawa Barat. Kerabat dekat juga didatangkan ke lokasi kejadian untuk menyaksikan proses olah TKP sekaligus menggali keterangan terkait kedua korban.

Keluarga kemudian bersepakat untuk tidak dilakukan visum untuk memastikan secara medis penyebab kematian korban. Pernyataan bermaterai kemudian dibuat dengan disaksikan oleh pemerintah desa.

"Keluarga meminta tidak ada visum dan membuat pernyataan soal itu. Ketika kejadian cucu korban tengah bersekolah. Saksi yang menemukan mulanya akan mengantar cucu pulang dari sekolah," tegasnya. (fat/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.