"Dulu usahanya sukses, punya usaha kayu, truk. Pokoknya sukses untuk ukuran warga di sini," ungkap Sukardi, Ketua RW tempat korban tinggal ditemui detikcom di lokasi, Selasa (9/4/2019).
Menurut Sukardi, selama perjalanan usaha pasutri gantung diri itu terus berkembang. Bahkan, sang suami mampu membeli lebih banyak truk sebagai usaha transportasi dan menjalankan bisnis kayunya.
"Truknya sampai banyak dulu, karena usahanya maju. Yang suaminya asli sini, dan memang ulet dalam usaha," beber Sukardi yang rumahnya berseberangan dengan tempat tinggal korban.
Namun sejak setahun terakhir, bisnis yang dijalankan korban mulai surut hingga puncak beberapa bulan terakhir. Bahkan Sukardi tidak pernah terlihat batang hidungnya.
"Tapi kemudian terlihat surut, saya tidak tahu kenapa," terang Sukardi.
Pasutri gantung diri ini kemudian banyak terlihat menghabiskan waktu dengan merawat cucunya. Anak dari putri tunggal korban yang tinggal di Bandung.
"Sehari-harinya merawat cucu, anak dari putrinya yang tinggal bersama suaminya di Bandung," ucap Sukardi.
Warga digemparkan dengan kematian SP (52) dan istrinya (52), yang nekat gantung diri di lantai dua rumahnya, Selasa (9/4/2019). Hasil penyelidikan polisi memastikan jika kedua korban meninggal karena bunuh diri. Keluarga sendiri meminta untuk tidak dilakukan visum dan autopsi.
Simak Juga 'Bunuh Diri Gagal, Dua Wanita di Makassar Alami Patah Kaki':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini