Hal ini disampaikan Manajer Humas PT KAI Daop IX Jember, Lukman Arif. Menurutnya, sebagai yang membawahi Stasiun Bondowoso, pihaknya mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk mewujudkan keinginan masyarakat tersebut.
"Kami memang telah melakukan beberapa langkah untuk merealisasikan keinginan itu," kata Lukman saat dihubungi detikcom, Selasa (27/11/2018).
Lukman menjelaskan, di PT KAI sendiri ada unit khusus yang bertugas mengurusi benda-benda atau peninggalan sejarah yang berkaitan dengan perkeretapian, yaitu Unit Heritage dan Preservation. Unit ini berkedudukan di kantor pusat PT KAI di Bandung.
"Unit inilah yang melakukan komunikasi dengan pengelola Museum Brawijaya di Malang untuk mengembalikan gerbong maut yang asli ke Bondowoso," jelas Lukman.
Lukman juga mengakui jika satu-satunya gerbong asli yang terlibat dalam tragedi 'Gerbong Maut' adalah yang menjadi barang pamer di Museum Brawijaya, Kota Malang, sedangkan yang ada di Stasiun Bondowoso itu hanyalah replikanya saja.
Namun pihaknya harus menunggu kesepakatan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan gerbong ini, selain mereka harus memastikan kelayakan Museum Kereta Api Bondowoso yang kelak akan dijadikan tempat penyimpanan 'Gerbong Maut' yang asli.
"Tentu kami tetap harus melakukan survei kelayakan tempat yang baru itu. Layak atau tidak untuk menyimpan gerbong dan sebagainya," pungkas Lukman. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini