Aceh - Pascabanjir di Aceh Utara, kayu gelondongan menumpuk di sepanjang sungai. Situasi ini memicu seruan investigasi asal-usul kayu.
Foto
Gelondongan Kayu Pascabanjir Beberkan Rusaknya Hutan Aceh
Foto udara kayu gelondongan yang terbawa arus banjir di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh, Jumat (5/12/2025). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Kayu gelondongan itu menumpuk di sepanjang Daerah Aliran Sungai Arakundo setelah banjir bandang 26 November lalu yang menghantam puluhan rumah warga di desa tersebut. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Banyak warga sekarang terjebak di antara blokade kayu besar, akses jalan dan sungai terhalang, membuat keluar-masuk desa nyaris mustahil. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Penyebab menumpuknya kayu diyakini bukan semata efek hujan deras, melainkan dampak dari aktivitas penebangan atau pembukaan lahan di hulu DAS tanpa pengelolaan lingkungan memadai. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Temuan ini membuat Bareskrim Polri bersama Kementerian Kehutanan (Kemenhut) turun tangan, mereka sudah memulai penyelidikan untuk menelusuri asal usul kayu gelondongan yang hanyut. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Menurut tim lingkungan, kayu ini berpotensi berasal dari deforestasi atau kebijakan pembukaan lahan (misalnya kebun sawit), dan kalau tak diusut bisa jadiΒ contoh buruk terhadap pengelolaan hutan. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Warga lokal mendesak agar pemerintah segera mengerahkan alat berat untuk membersihkan tumpukan kayu, banyak rumah dan jalur darat rusak, sehingga bantuan dan evakuasi terganggu. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Pemerintah daerah juga mulai mengidentifikasi titik-titik rawan longsor baru yang muncul akibat material kayu yang masih berserakan. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas











































