Pelaku yang berjumlah 8 orang tersinggung dengan ulah teman korban yang menarik gas sepeda motor secara berlebihan.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi mengatakan, saat kejadian, korban dalam perjalanan pulang dari menonton orkes di Desa Segodorejo, Sumobito, Minggu (7/10). Ia bersama teman-teman satu kampungnya di Dusun Sidokampir, Desa Budugsidorejo, Sumobito, Kabupaten Jombang.
Sampai di jalan Desa Curahmalang, Sumobito sekitar pukul 24.00 WIB, korban dan teman-temannya dihadang oleh sekelompok pemuda asal Dusun Tegalan, Desa Curahmalang, Sumobito. Kebetulan mereka sedang mengatur jalan yang sedang diperbaiki menjadi jalan cor.
"Ketika rombongan korban lewat, ada salah satu yang narik gas motor. Kelompok pelalu merasa tersinggung. Rombongan korban dihadang oleh kelompok pelaku," kata Gatot saat jumpa pers di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Selasa (9/10/2018).
Saat dihadang para pelaku itulah, lanjut Gatot, teman-teman korban berhasil kabur. Namun apes bagi korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Soul nopol S 3499 ZO, ia berhasil ditangkap para pelaku.
"Teman-teman korban lolos, tapi korban tertangkap kemudian dikeroyok para pelaku dengan batangan kayu jati," terangnya.
Akibat pengeroyokan ini, Choir tewas seketika di lokasi. Pemuda yang sehari-hari bekerja di tempat servis AC di Surabaya ini mengalami patah pangkal tulang rahang sisi kiri, patah tulang dasar tengkorak dan patah tulang rusuk.
"Jadi, motifnya didasari ketersinggungan karena rombongan korban narik-narik gas motor," tandas Gatot.
Namun dari 8 pelaku yang diketahui, baru satu orang yang berhasil ditangkap. Pelaku berinisial AF (17) diringkus saat berusaha kabur ke Gayungsari, Kota Surabaya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini