Sejumlah kecamatan yang memperoleh bantuan ini antara lain Ngantang yang menjadi sentra produksi cabai terbesar di Kabupaten Malang; Pujon; Karangploso; Sumberpucung; dan Kasembon.
Dari petunjuk teknis Direktorat Hortikultura untuk bantuan tanam cabai tahun 2018, Kabupaten Malang memperoleh alokasi cabai rawit seluas 150 hektare dan cabai besar 50 hektare.
Jumlah bantuan sendiri masih sama dengan tahun kemarin (2017), yaitu dari alokasi 150 hektare, 20 persen digunakan untuk pengembangan produksi dengan sistem polibex sebanyak 30 hektare. Sementara sisanya, sekitar 120 hektare disebar kepada 19 kelompok tani.
Pengadaan fasilitas bantuan sarana produksi cabai rawit dimenangkan oleh PT Aeron Anugerah Jaya yang beralamat di Pakis, Kabupaten Malang, dengan nilai tawar Rp 3,2 miliar. Sedangkan untuk pengadaan fasiliras bantuan sarana produksi cabai besar senilai Rp 1,1 miliar dimenangkan oleh Berkah Bumi Lestari beralamat di Jalan Sidomakmur 79, Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, Budiar mengaku belum mengetahui detil bantuan tanam cabai yang digelontorkan pemerintah pusat karena baru saja menjabat.
"Saya masih baru. Detilnya belum paham untuk berapa kelompok tani bantuan tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (17/7/2018).
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Heri Suntoro membenarkan adanya bantuan tanam cabai rawit seluas 150 hektare tersebut. Tahun ini seluruh bantuan diberikan kepada petani, termasuk benih serta kelengkapan tanamnya.
"Benih akan tetap pakai lokal yakni Mhanu, Ngantang menjadi daerah prioritas produksi dan mendapatkan alokasi lebih besar," terangnya terpisah.
Pihaknya tengah menyusun rencana kerja dalam distribusi bantuan tersebut. "Kita masih susun, kalau kontrak lelang oleh pemenang tender selesai, maka bantuan akan disalurkan," tandasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini