Sanak saudara dan teman-teman sekolahnya, mengantar jasad pelajar lulusan SMPN Kota Blitar itu ke liang lahatnya. Sesuai pesan terakhirnya, jasad EP dimakamkan dengan peti mati berwarna putih. Peti mati berwarna putih itu dimasukkan ke dalam lubang areal pemakaman khusus etnis Thionghoa.
Prosesi pemakaman dilaksanakan secara Nasrani sejak pukul 09.00 wib. Usai lantunan doa, sekitar pukul 11.00 wib, jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Ibu kandung EP, Endang Susiani dalam doanya berharap agar anaknya dapat masuk surga. "Semoga anak saya bisa masuk Surga," kata Endang di lokasi pemakaman, Jumat (1/6/2018).
Usai makam ditutup, puluhan karangan bunga dari kolega orang tuanya, sekolah serta teman-temannya lalu di taruh di atas pusara dan sekeliling nisannya.
Seorang pelajar SMP ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya di Kota Blitar. Korban ditemukan tergantung tali tampar di kayu rangka pintu kamarnya.
Diduga kenekatan EP ini lantaran takut tidak diterima masuk SMAN 1 Kota Blitar karena sistem zonasi. EP diduga gagal masuk ke SMA favorit meski dikenal pintar.
Selain itu, EP sempat menulis pesan sebanyak tiga lembar untuk orang tuanya. Selain itu ada satu pesan yang khusus ditujukan kepada ibunya untuk tidak bekerja hingga usai hari raya. Dengan memakai spidol warna biru, dia juga mengarahkan apa saja yang harus dikerjakan pengasuhnya saat menemukan jasadnya tergantung. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini