Ini Fakta Pelajar SMP di Blitar Nekat Gantung Diri

Ini Fakta Pelajar SMP di Blitar Nekat Gantung Diri

Fatichatun Nadhiroh - detikNews
Rabu, 30 Mei 2018 09:09 WIB
Kos yang ditempati korban/Foto: Erliana Riady
Blitar - Seorang pelajar SMP ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya di Kota Blitar. Korban ditemukan tergantung tali tampar di kayu rangka pintu kamarnya.

Korban adalah EP (16), warga Kabupaten Blitar yang baru beberapa bulan kos di wilayah Kecamatan Sananwetan. Korban kos bersama pengasuhnya sejak bayi. Pengasuhnya bernama MY ini wanita berusia sekitar 65 tahun. Saat kejadian, sang pengasuh disuruh remaja perempuan ini keluar membeli lauk.

Saat sang pengasuh kembali ke rumah kos itu, tetangga mendengar teriakan sangat keras sambil menyebut-nyebut nama korban. Rupanya korban ditemukan gantung diri. Warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Sananwetan dan membawa jenazah ke RSUD Mardi Waluyo untuk divisum.

Diduga kenekatan EP ini lantaran takut tidak diterima masuk SMAN 1 Kota Blitar karena sistem zonasi. EP diduga gagal masuk ke SMA favorit meski dikenal pintar.


Selain itu, EP sempat menulis pesan sebanyak tiga lembar untuk orang tuanya. Dengan memakai spidol warna biru, dia juga mengarahkan apa saja yang harus dikerjakan pengasuhnya saat menemukan jasadnya tergantung.

Dalam secarik kertas HVS, siswi cerdas ini menulis seperti ini:

Pesan EP sebelum gantung diri/Pesan EP sebelum gantung diri/ Foto: Erliana Riady


"Maklek (panggilan untuk pengasuhnya) Jangan Teriak. Panggil Orang Disekitar. Hub Mardi Waluyo (0342-xxxxxx). Bawa Tas Ini. Kartu BPJS Ada Didalam Amplop. Jangan Ada Ambil Gambar Disini !".

Keterangan beberapa teman korban, EP siswa berprestasi di sebuah SMPN Kota Blitar. EP mempunyai cita-cita kuat melanjutkan sekolah ke SMA favorit SMAN 1 Kota Blitar. Namun domisili EP yang ada di Kabupaten Blitar menipiskan harapannya untuk bisa diterima.

"Anaknya itu punya keinginan untuk selalu ranking 1. Semua keluarganya memang pinter-pinter semua," kata salah satu temannya.


Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono membenarkan, jika kematian korban murni akibat gantung diri. Hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi di antaranya orang tuanya, tulisan itu identik dengan tulisan tangan korban.

"Kami juga cocokkan dengan tulisan di buku catatan pelajaran milik korban. Dan tulisan tangan di surat wasiat itu memang identik dengan tulisan korban. Orang tuanya juga meyakininya," jelasnya di RSUD Mardi Waluyo, Selasa (29/5/2018).

Lalu apa saja pesan yang dituliskan siswi berprestasi ini untuk orang tuanya? Menurut Heri sangat banyak. Namun ada tiga hal yang menyangkut proses pemakamannya. Selain itu ada satu pesan yang khusus ditujukan kepada ibunya. "Dia ingin mamanya tidak boleh bekerja sampai usai hari raya," tandasnya.

Sementara itu hasil pemeriksaan tubuhnya, korban meninggal murni gantung diri. "Hasil visum luar tim medis tadi menyatakan, korban meninggal akibat gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di fisiknya. Namun keluarganya menolak diautopsi, dan sudah membuat surat pernyataan," terangnya.


Tonton juga, Pria gantung diri di tiang lampu tol JORR:

[Gambas:Video 20detik]

(fat/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.