Gantinya Petasan, Anak-anak di Ponorogo Pilih Main 'Bazoka'

Gantinya Petasan, Anak-anak di Ponorogo Pilih Main 'Bazoka'

Charolin Pebrianti - detikNews
Jumat, 25 Mei 2018 16:52 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Tenang, bazoka yang satu ini bukanlah senjata api. Bazoka ini adalah mainan khas bulan Ramadan kreasi anak-anak dari Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo.

'Bazoka' yang satu ini sebenarnya merupakan pengganti petasan yang dianggap berbahaya.

"Jika biasanya anak-anak menunggu waktu berbuka dengan bermain petasan, ini saya arahkan untuk bermain bazoka kan lebih aman," tutur Kepala Desa Bringinan, Barno kepada detikcom, Jumat (25/5/2018).


'Bazoka' terbuat dari kaleng susu bekas yang disusun dan direkatkan satu sama lain menggunakan lakban. Itulah mengapa penampakannya menjadi lebih mirip bazoka.

Di dalam kaleng-kaleng tersebut juga dipasangi tali yang berfungsi sebagai alat pemantik. Ketika 'bazokanya' sudah siap, pemain tinggal menyemprotkan cairan spiritus ke bagian dalam 'bazoka' lalu dikocok sebentar.

Setelah itu pemantiknya dinyalakan dengan api, maka terdengarlah bunyi letusan seperti meriam.

Gantinya Petasan, Anak-anak di Ponorogo Pilih Main 'Bazoka'Anak-anak membuat 'bazoka' dari bahan-bahan bekas. (Foto: Charolin Pebrianti)

Barno menuturkan, 'bazoka' merupakan mainan tradisional yang sudah lama ada. Dulunya, anak-anak membuat meriam dari bambu dengan minyak tanah atau karbit. Namun karena harga minyak tanah sekarang sudah mahal dan susah dicari, maka anak-anak beralih ke kaleng susu bekas.

Lagipula, 'bazoka' ini lebih aman daripada petasan atau meriam dari bambu. "Dulu bahkan ada yang model dipendam di tanah dan menggunakan karbit, itu sangat berbahaya, sehingga kami arahkan anak-anak untuk membuat dari bekas kaleng susu ini. Selain itu aman dan tidak dilarang oleh polisi," terang dia.

Tak hanya anak-anak, banyak pula orang dewasa yang ikut membuat permainan ini. Biasanya dinyalakan saat menunggu waktu berbuka puasa. Mereka saling adu nyaring suara 'bazoka' masing-masing.


Sementara itu, salah satu warga bernama Kelvin Widianto mengaku sengaja bermain 'bazoka' dengan teman-temannya sembari menunggu waktu berbuka.

"Bahannya pun saya dan teman-teman mencari dari barang bekas seperti beberapa bekas kaleng susu, korek api, lakban, spiritus dan sebuah botol plastik. Sedangkan alat yang digunakan antara lain pisau, palu, paku, dan gunting," papar Kelvin.

Kelvin mengaku senang dengan alternatif permainan baru ini. Selain murah karena hanya memanfaatkan barang bekas, ia juga mengaku jika mainan ini lebih aman. "Nyalakannya pun di lapangan desa jadi tidak mengganggu tetangga," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.