Sambut Traveller, di Kampung Wisata Dolly akan Disiapkan Pemandu Wisata

Sambut Traveller, di Kampung Wisata Dolly akan Disiapkan Pemandu Wisata

Budi Sugiharto - detikNews
Jumat, 16 Des 2016 12:57 WIB
Foto: Zainal Effendi
Surabaya - Kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan saat ini mulai dilirik traveller yang sudah bosan piknik ke pantai atau gunung.

Sejumlah trip yang digalang berbagai komunitas sudah blusukan di kampung-kampung yang dulunya penuh dengan wisma yang menyediakan PSK dan minuman keras. Sejumlah kampung memang sudah bersolek menjadi bersih dan cantik. Tak hanya itu setiap kampung sudah memiliki karakter masing-masing.

Baca Juga: Eks Dolly Punya Kampung Batik dan Kisah Risma Sempat Tak Percaya

Misal di Gang III A yang sudah dicat aneka warna dan mural dikenal sebagai Kampung Orumy, karena warganya memproduksi minuman merek Orumy yang berasal dari olahan dari rumput laut.

Pusat kerajinan batik bisa ditengok di Gang VIII B Putat Jaya. Traveler juga bisa foto selfie karena di kampung itu sudah dihiasi mural yang bertema batik. di Gang IV, warganya sudah berhasil memproduksi kerupuk singkong samiler aneka rasa yang diberi merek Sami Samijali yang artinya Samiler Jarak Dolly.

Dan masih banyak karya warga eks lokalisasi yang kualitasnya tak diragukan. Misalnya Wisma Barbara yang kini bangunanya dibeli Pemkot Surabaya telah disulap menjadi sentra pelatihan dan pembuatan sepatu kulit. Demikan warga juga telah ada sukses membuat sandal tamu yang dipesan oleh salah satu hotel.

Baca Juga: Cerita di Balik Sepatu Risma Saat Upacara Kemerdekaan di Balai Kota Surabaya

Untuk mengantisipasi kedatangan para traveller yang ingin mengintip bekas lokalisasi yang kini berubah sebagai kampung yang penuh inspiratif, Kecamatan Sawahan menyiapkan pemandu wisata.

"Kami akan melatih remaja di Putat Jaya untuk bisa menjadi pemandu jika ada wisatawan yang ingin jalan-jalan ke kampung wisata penuh cerita yang ada di eks lokalisasi. Ini atas permintaan warga juga sih," kata Camat Sawahan M Yunus kepada detikcom, Jumat (16/12/2016).

Nantinya, M Yunus berkeinginan warga setempat semakin berdaya dan terbantu ekonominya dari industri kreatif yang sekarang dilakoni. Jika traveller berdatangan, kata M Yunus, akan membuat produk yang dibuat warga eks lokalisasi diminati untuk menjadi oleh-oleh.

Baca Juga: Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai Berwarna

"Makanya akan kita siapkan pemandu wisata dari orang lokal yang mengerti sejarahnya dan bisa menerangkan lokasi-lokasi sentra kuliner atau UMKM warga. Semacam pusat panduan wisata akan disiapkan," kata M Yunus.

Bagi M Yunus, pusat panduan wisata di eks lokalisasi Dolly dan Jarak penting untuk didirikan agar traveller benar-benar merasakan kenyamanan saat berkunjung serta mendapatkan informasi yang utuh.

"Warga pingin nantinya setiap ada rombongan trip ke sana bisa koordinasi dengan pemandu lokal supaya informasi yang dibutuhkan menjadi lengkap dan tripnya tepat sasaran," tambahnya.

Baca Juga: UKM di eks Lokalisasi Dolly dan Jarak Makin Bergairah

Ia juga berharap kepada semua komunitas yang menggelar open trip ke eks Dolly dan Jarak, untuk sementara ini bisa koordinasi dengan pihak aparat kelurahan maupun kecamatan agar bisa diantar dan mendapatkan pendampingan.

"Ini sekaligus pembelajaran staf kelurahan dan kecamatan untuk menyambut wisatawan yang datang, Dan kita bisa minta masukan kritik dari wisatawan yang datang agar ke depan terus bisa berbenah ," kata M Yunus. (ugik/fat)
Berita Terkait