Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai Berwarna

Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai Berwarna

Zainal Effendi - detikNews
Sabtu, 10 Des 2016 11:32 WIB
Foto: Zainal Effendi
Surabaya - Cap kawasan Putat Jaya di Kecamatan Sawahan, Surabaya yang dikenal dengan Gang Dolly dan Jarak sebagai pusat lokalisasi prostitusi atau bisnis esek-esek kini sudah sirna. Kampung setempat pun sudah berangsur berubah.

Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi, proses untuk mengubah terus dilakukan. Camat Sawahan M Yunus beserta perangkat kelurahan tiada henti mengajak dan memberdayakan warga yang selama ini ada yang menggantungkan hidup dari bisnis esek-esek menjadi kreatif.

Rumah-rumah penduduknya yang dulunya banyak dijadikan wisma esek-esek dan rumah musik kini bersolek. Dulu di Gang III A, dari 50 rumah yang dijadikan wisma sebanyak 45.
Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai BerwarnaFoto: Zainal Effendi

Tak hanya pemberdayaan ekonomi yang digenjot camat, namun 'wajah' sejumlah kampung sudah berwarna maupun hiasan gambar mural dengan motif batik.

Pantauan detikcom, kampung yang sudah disulap di Gang III A, IV dan VIII B Kelurahan Putat Jaya. Ketiga kampung tersebut juga mempunyai kelompok masyarakat (pokmas) yang menghasilkan beberapa olahan makanan kecil dan kerajinan kain batik tulis.

"Ini warga yang gotong royong menghias kampung. Catnya ada yang membantu," kata Camat Sawahan M Yunus kepada detikcom, Sabtu (10/12/2016).

Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai BerwarnaFoto: Zainal Effendi
Menurut camat yang berasal dari Bangkalan, Madura bahwa perubahan wajah kampung di Putat Jaya ini untuk menepis citra negatif terhadap kawasan eks lokalisasi yang sekarang sudah mulai bangkit.

Ketua RT 3/RW 3 Putat Jaya III A Sarbani yang ditemui menegaskan jika pengecatan rumah warna warni dan mural di kampungnya merupakan keinginan warga yang merindukan perubahan yang lebih baik.

"Warga juga ingin berubah yang dulunya seluruh kampung merupakan wisma dan rumah musik," ujar Sarbani.

Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai BerwarnaFoto: Zainal Effendi
Upaya merubah kampung di eks lokalisasi ini tak luput dari perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Ibu Wali selalu mewanti-wanti agar di Putat Jaya harus berubah, masyarakatnya harus memiliki ketrampilan yang mendorong perekonomian tumbuh," terang Yunus.

Animo masyarakat eks lokalisasi yang ingin kampungnya menjadi bersih dan menjadi jujugan wisatawan ini juga seiring dijadikannya eks lokalisasi Dolly dan Jarak sebagai kampung wisata.

Di kampung yang berwarna ini memiliki kekhasan tersendiri. Di Putat Jaya III A itu dikenal sebagai penghasil minuman olahan rumput laut yang disebut Orumy.

Dulu Wisma Esek-esek, Kini Kampung di Eks Dolly Mulai BerwarnaFoto: Zainal Effendi
Dan di Gang IV, warganya sudah berhasil memproduksi kerupuk singkong samiler yang mempunyai nama SAMIJALI (Samiler Jarak Dolly). Sementara di Gang VIII B lebih dikenal dengan produk kain batik dengan motif khas eks lokalisasi.

"Semua buatan warga dan produknya sudah diterima di pasar. Secara bergiliran nantinya setiap kampung di Putat Jaya akan diberdayakan," kata Camat Yunus. (ugik/ugik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.