Mimpi bocah di Brebes, Aenur Rofiq (7), yang sehari-hari jadi pemulung demi biaya sekolah akhirnya terkabul. Berkat bantuan sejumlah pihak, Rofiq mulai bersekolah hari ini.
Semangat terpancar dari wajah Rofiq saat diantar ke sekolah oleh ibunya, April Tiana. Mengenakan seragam barunya, Rofiq tampak antusias menapaki kehidupan barunya sebagai pelajar, yang selama ini diimpikannya.
Sebagai siswa baru, Rofiq sama sekali tidak tampak canggung. Dia membaur dengan teman teman lain yang sedang bermain sambil menunggu waktu belajar tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rofiq secara resmi telah didaftarkan sebagai siswa kelas 1 di SD Negeri 7 Brebes. Kepala sekolah SDN 7 Brebes, Sri Woro Susi, mengatakan Rofiq sudah masuk sekolah sejak Sabtu (8/1).
"Masuk kemarin Sabtu dan langsung mengikuti semester dua. Semoga bisa mengikuti seperti anak anak lain," ujar Sri Woro Susi ditemui detikcom di kantornya, Senin (10/1/2022).
Dengan masuknya Rofiq, lanjutnya, maka jumlah murid kelas 1 sekolah tersebut bertambah dari 23 menjadi 24 siswa. Sri Woro menyambut baik masuknya Rofiq karena bisa menambah jumlah siswa, mengingat sejak pandemi COVID-19 terjadi penurunan jumlah siswa.
"Kemarin kemarin sejak pandemi, yang mendaftar di sini makin sedikit," katanya.
Sri Woro berpesan agar orang tua Rofiq memberikan dukungan penuh agar anaknya bisa terus bersekolah. Pihaknya mengatakan, utamanya jangan lagi mempekerjakan anak tersebut menjadi pemulung kembali.
"Anak itu jangan disuruh lagi jadi pemulung, terutama saat waktunya belajar," pintanya.
Siapa yang membantu sekolah Rofiq? Baca selengkapnya di halaman berikut..
Diwawancarai secara terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupatan Brebes, Juwita Asmara, mengatakan pemerintah menggratiskan biaya sekolah bagi Aenur Rofiq melalui program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB). Selain sekolah gratis, anak ini juga sudah dibantu seragam, buku, tas sampai sepatu.
"Ini sebagai bentuk komitmen pemerintah membantu warga miskin agar bisa sekolah. Pemkab juga membantu seragam dan lainnya. Bahkan beberapa pihak langsung tandang membantu, ada sepeda dan peralatan sekolah," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah di Brebes, Jawa Tengah, Aenur Rofiq (7), sehari-hari menjadi pemulung atau memungut barang rongsok. Hal itu dilakukan agar bisa menabung untuk biaya sekolah.
Di usianya yang 7 tahun, Aenur Rofiq sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan, baik itu PAUD maupun TK. Bocah ini sehari harinya menghabiskan waktu dengan mencari botol-botol plastik demi membantu perekonomian keluarga.
Bocah ini merupakan anak sulung dari pasangan April Triana (27) dan Supriyandi (31). Saat April mengandung anak ketiga, suaminya merantau ke Jakarta dan tidak pernah pulang hingga kini.
Sepeninggalan kepala keluarga, seluruh beban ekonomi keluarga ditanggung April dibantu Rofiq. Mereka hanya mengandalkan hasil dari memulung.
"Penginnya bisa menabung buat sekolah Rofiq, tapi seringnya habis buat kebutuhan sehari-hari. Makanya sampai hari ini dia belum sempat sekolah TK, padahal sudah hampir 7 tahun. Penginnya kalau bisa tahun ini sekolah SD tapi belum punya biaya," tutur April, Kamis (6/1).