Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dan Museum Patiayam Kudus, Jawa Tengah mengevakuasi fosil gading stegodon atau gajah purba sepanjang 1,5 meter. Fosil itu ditemukan di persawahan warga lereng Pegunungan Patiayam.
Penemuan fosil gading purba ini lokasinya cukup jauh dari permukiman warga di Desa Terban, Kecamatan Jekulo. Tim BPSMP Sangiran dan Museum Patiayam pun harus menyusuri sungai sekitar 1 kilometer.
Koordinator Museum Patiayam Kudus, Jamin mengatakan tim gabungan tersebut melakukan penyelamatan fosil gading gajah stegodon. Penggalian fosil tersebut sempat diperkirakan memakan waktu dua hari, tapi dalam sehari sudah berhasil dievakuasi ke Museum Purbakala Patiayam.
"Temuan fosil gading gajah Stegodon didampingi oleh tenaga ahli dari BPSMP Sangiran. Posisi lokasi di wilayah Gondoriyo di Desa Terban Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus," kata Jamin kepada wartawan di lokasi, Jumat (17/12/2021).
"Kebetulan kita gali untuk lakukan penyelamatan itu maksimal 2 hari, ternyata tadi sehari sudah bisa diangkat dan bawa ke museum, pukul 14.30 WIB sore ini," sambung dia.
Jamin menjelaskan proses pengangkatan fosil gading purba tersebut menggunakan zat kimia tertentu. Diharapkan gading purba itu tidak rusak saat dievakuasi menuju ke museum.
"Proses untuk kegiatan pengangkatan seperti diberikan bahan kimia dengan tujuan antisipasi kerusakan pada waktu pengangkatan, karena tanpa dibantu hasil pengangkatan rawan rusak," jelasnya.
Jamin menuturkan penemuan fosil di kawasan Pegunungan Patiayam ini paling sering ditemukan di musim penghujan. Rencananya akan ada dua lokasi lagi yang akan digali petugas gabungan tersebut.
"Rencana kita dari tim mau cek lokasi dua temuan. Dua titik yang berbeda, yang satu itu banteng purba, karena kepala sudah diangkat tinggal fragmen yang lain rusuk dan lainnya. Yang satu belum ngecek karena laporan warga. Besok pagi berencana cek lagi," ujar Jamin.
"Biasanya rawan temuan itu ketika perubahan musim ya, karena rata-rata musim kemarau warga menggarap sawah dengan mencangkul dan masa musim hujan tanah terkikis, tidak hanya gading tapi juga fosil lainnya," sambung dia.
Selengkapnya di halaman berikut...
(ams/sip)