DPRD Klaten akhirnya mengecek lokasi papan proyek pemeliharaan jalan di jalur evakuasi pengungsi Gunung Merapi yang mendadak dipindahkan usai disorot warga. Komisi III DPRD Klaten yang membidangi pembangunan menyebut pemindahan papan itu tidak tepat dan menemukan sejumlah pelanggaran. Apa saja?
Sidak tersebut diikuti anggota Komisi III DPRD sekitar pukul 11.00 WIB dan diikuti Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Klaten Agus Setyana. DPRD Klaten mengecek papan di titik awal dan papan proyek di titik akhir yang sempat pindah lokasi.
Jalan hasil pemeliharaan juga diperiksa sampai ke objek wisata Deles Indah, di kawasan puncak Gunung Merapi. Hasilnya jalur 2,2 kilometer yang belum ditambal masih rusak parah.
"Kalau papan dipindah-pindah ya salah. Mestinya dipasang sesuai ukuran saja, nol persen sini dan 100 persen sana," ungkap Ketua Komisi III DPRD Klaten, Basuki Effendi, kepada detikcom saat sidak di lokasi, Rabu (15/9/2021).
Basuki menjelaskan pemindahan papan proyek itu justru membuat masyarakat bingung. Idealnya papan proyek dipasang sesuai dengan pekerjaan yang diselesaikan.
"Seharusnya ya yang sesuai pekerjaan. Kita juga rekomendasikan agar jalan yang mulai rusak segera dibenahi karena mulai ada yang rusak setelah diperbaiki," papar Basuki.
Selain soal papan proyek, imbuh Basuki, ada temuan ketidaksesuaian antara perencanaan perbaikan gorong-gorong dan nilai lelang. Hitungan dari perencanaan hanya Rp 200 juta tapi hasil lelang justru lebih.
"Di perencanaan cuma kisaran Rp 200 juta tapi hasil lelang Rp 300 juta. Tapi memang itu dipaketkan tapi kualitas pekerjaan juga harus diperbaiki," terang Basuki.
Salah satu perwakilan CV YR yang mengerjakan proyek tersebut, Andre, menyebut pemindahan papan proyek itu bertujuan agar tidak menimbulkan salah paham di masyarakat. Sebab, warga menduga pengerjaan pemeliharaan jalan hingga lokasi papan namun nyatanya tidak sampai.
"Tahunya masyarakat sampai di ujung perbaikan jalannya tapi ternyata volume hanya sampai di sini (RT 14 Desa Sidorejo). Akhirnya kita ya sudah dipindah," jelas Andre kepada detikcom di lokasi.
Saat ditanya soal selisih lelang dan perencanaan, Andre mengaku tidak tahu. Sebab CV hanya menangani pekerjaan.
"Kalau itu saya tidak tahu (selisih lelang). Kita di lapangan hanya menangani pekerjaan," tukas Andre.
Lihat juga video 'Gunung Semeru Muntahkan Lava Pijar, Status Waspada Level II':
Selengkapnya kata DPUPR Klaten soal nilai kontrak dan pengerjaan pemeliharaan jalan di halaman berikutnya...
(ams/rih)