Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut mesin diplomasi Indonesia terus bergerak demi mencukupi kebutuhan vaksin virus Corona atau COVID-19 bagi masyarakat Indonesia. Retno mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia WHO) menargetkan pada September ini 10 persen populasi di tiap negara sudah harus tervaksin.
"Dari sisi WHO menargetkan 10 persen populasi tiap negara sudah divaksin hingga bulan September ini. Itu target yang diberikan oleh WHO, dan akhir tahun ini menargetkan 40 persen populasi warga dunia dapat divaksinasi," kata Retno saat menjadi keynote speaker Katgama Peduli Berbagi untuk Negeri di UGM, Sabtu (11/9/2021).
Retno menjelaskan saat ini Indonesia telah memiliki enam jenis vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan darurat dari WHO. Hal ini tidak terlepas dari upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendapatkan akses untuk mencukupi kebutuhan vaksin bagi masyarakat.
"Jumat (10/9) lalu Indonesia baru menerima 358.700 dosis vaksin Astrazeneca yang merupakan tahap pertama dari komitmen bantuan Perancis sebesar 3 juta dosis vaksin yang disalurkan melalui COVAX Facility. Sementara itu pada hari ini dukungan vaksin sebanyak 500 ribu dosis vaksin Janssen dari Belanda juga tiba," ungkapnya.
Pada saat ini permintaan akan vaksin dari negara-negara di dunia sangat tinggi, sementara pasokan yang tersedia sangat terbatas. Karena itu, menurut Retno, tidak mudah bagi Indonesia untuk memperoleh vaksin dalam jumlah yang dibutuhkan.
"Sangat tidak mudah mencari vaksin. Sampai saat ini jumlah pasokan vaksin dunia dengan permintaannya tidak sebanding," kata Menlu.
Selain itu, menurut Retno, terdapat hambatan lain berupa kebijakan sejumlah negara yang menghambat ekspor vaksin ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan dalam perolehan vaksin antara negara-negara berpenghasilan tinggi dengan negara berpenghasilan rendah.
"Saat ini di seluruh dunia 5,5 miliar dosis vaksin telah disuntikkan. Tetapi 80 persen dari jumlah tersebut dimiliki negara berpenghasilan tinggi," terangnya.
Meski begitu, dengan berbagai upaya yang dilakukan, Indonesia saat ini telah melampaui target vaksinasi dari WHO. Hingga hari ini, 34 persen populasi yang menjadi target telah menerima suntikan vaksin COVID dosis pertama dan hampir 20 persen mendapat suntikan dosis kedua.
Berdasarkan jumlah dosisnya, Indonesia kini menjadi negara keempat terbesar di Asia setelah Tiongkok, India, dan Jepang.
"Walaupun capaian sudah baik, kerja keras masih terus dilakukan agar bisa mengakselerasi vaksinasi untuk mencapai target populasi yang telah ditetapkan. Kita harus tetap berhati-hati, negara yang sudah berbulan-bulan bebas COVID-19 juga bisa mengalami penyebaran kembali di negaranya," ungkap Retno.
Menurutnya sejauh ini sudah ada 113,6 juta dosis vaksin COVID yang disuntikkan di Indonesia.
"Alhamdulilah positivity rate Indonesia sudah di bawah angka 5 persen. Ini angka ambang batas yang diberikan oleh WHO. Kemarin saya cek kemarin datanya pos rate kita 3,5 persen," pungkasnya.
(ams/ams)