Solo -
Saldo nasabah Bank Jateng dengan nilai mencapai miliaran rupiah raib digondol komplotan spesialis pembobol ATM.
Sampai saat ini, Polda Jateng sudah berhasil meringkus para pelaku yang berjumlah 14 orang. Kasus ini masih terus dikembangkan guna mengungkap ada tidaknya tersangka lain yang turut terlibat dalam aksi ini.
Berikut fakta-fakta di balik pembobolan uang nasabah Bank Jateng:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Polda Jateng tetapkan 14 tersangka
Polda Jateng sudah menetapkan sedikitnya 14 tersangka dalam kasus pembobolan uang nasabah bank Jateng. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, para pelaku sudah ditangkap seminggu yang lalu.
"Penangkapan sudah dilakukan seminggu yang lalu, para pelaku itu termasuk yang di Klaten," ujar Iqbal kepada detikcom, Rabu (8/9).
Selama beraksi, dia melanjutkan, komplotan spesialis pembobol ATM ini meraup uang nasabah hingga miliaran rupiah.
"Totalnya mencapai miliaran rupiah, mereka beraksi di area Jawa Tengah, termasuk di Klaten yang baru terjadi," ucapnya.
2. Uang dihabiskan untuk beli mobil-haji
Selama beraksi sejak lama, jaringan spesialis pembobol ATM ini berhasil menguras saldo nasabah Bank Jateng hingga miliaran rupiah.
Uang yang berhasil didapatkan para pelaku dikatakan Iqbal sudah habis untuk berbagai keperluan.
"Uangnya sudah habis, mereka menggunakannya untuk membeli mobil, berangkat umrah, berhaji dan membeli keperluan lainnya," tuturnya.
3. Beraksi secara berpasangan
14 tersangka yang sudah ditangkap Polda Jateng terdiri dari tujuh pasangan. Menurut Iqbal, setiap pasangan tersebut merupakan satu keluarga dan mereka merupakan jaringan.
"Jadi pelaku ini terdiri dari tujuh pasang, sehingga totalnya kan 14 orang. Tapi mereka merupakan satu komplotan atau jaringan," urai Iqbal.
Para pelaku yang ditangkap ini sudah beraksi di berbagai wilayah di Jateng, termasuk yang baru-baru ini terjadi di wilayah Klaten.
Selanjutnya: Memanfaatkan kelemahan sistem
Simak juga 'Komplotan Pengganjal ATM di Tangerang-Jaksel Sudah Bobol Ratusan Juta':
[Gambas:Video 20detik]
4. Manfaatkan kelemahan sistem
Iqbal mengungkapkan, kawanan pembobol ATM Bank Jateng itu berhasil menggondol uang nasabah mencapai miliaran rupiah dengan memanfaatkan kelemahan yang ada pada sistem pengamanan.
Setelah berhasil mempelajari kelemahan tersebut, para pelaku ini beraksi menggunakan kartu ATM untuk menguras saldo nasabah.
"Mereka membobol dengan memanfaatkan adanya kelemahan sistem, tapi tidak perlu saya jelaskan kelemahannya di sini," ungkapnya.
"Kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang itu yang tahu sistem itu untuk membobolnya," sambungnya.
5. Tidak melibatkan orang dalam
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy memastikan bahwa para tersangka pembobol ATM Bank Jateng itu merupakan spesialis dan tidak melibatkan orang dalam atau pegawai bank.
Mereka beraksi dengan mempelajari kelemahan sistem pengamanan bank dan menggunakan kartu ATM.
"Mereka semuanya orang luar (dari bank), tidak melibatkan orang dalam," tuturnya. Meski begitu, Iqbal menyampaikan, saat ini pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini guna mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain.
"Kasus ini masih kita kembangkan," ucapnya.
6. Bank Jateng mulai kembalikan uang nasabah
Pihak Bank Jateng angkat bicara terkait skimming yang menimpa puluhan nasabahnya di Klaten. Bank Jateng melakukan verifikasi jumlah nasabah yang mengalami kerugian akibat kejadian itu dan mengembalikan uangnya.
Dari pendataan yang sudah dilakukan sedikitnya ada 53 nasabah dengan total uang yang raib mencapai Rp 1,6 miliar.
"Sudah kita deteksi, ada sekitar 53 nasabah dengan nominal Rp 1,6 miliar. Hari ini sudah mulai kita kembalikan ke nasabah," ungkap Sekretaris Perusahaan Bank Jateng, Herry Nunggal Supriyadi, pada wartawan di kantor Bank Jateng Cabang Klaten, Rabu (8/9).
Herry menambahkan, sesuai komitmen manajemen, pengembalian uang membutuhkan waktu selama dua hari. Jika hari ini laporan masuk, besok akan diverifikasi.
"Kalau hari ini masuk, verifikasi benar, besok kita kembalikan lagi ke rekeningnya. Kita pengaman salah satunya dengan edukasi ke nasabah," papar Herry.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini