Provinsi Jawa Tengah masih mengalami kenaikan kasus COVID-19 pada sepekan belakangan ini. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bahkan menyebut kondisi sedang tidak baik-baik saja.
"Trennya meningkat (kasus Corona). Kita tidak sedang baik-baik saja. Semua harus mawas diri dan antisipasi," kata Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Semarang, Senin (21/6/2021).
Seperti apa kondisinya? Berikut catatan yang dirangkum detikcom dalam sepekan:
1. Bed Occupancy Rate (BOR) makin penuh
Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut perhitungan bed occupancy rate (BOR) tingkat provinsi tidak bisa jadi patokan saat ini terutama di daerah zona merah. Hal itu karena di banyak rumah sakit dan tempat isolasi di zona merah Corona yang penuh.
"ICU kita ada 1.270 terpakai 926 atau 72,91 persen, ini per kemarin (Selasa 22 Juni 2021). Sisanya 27 persen atau 344. Bagaimana dengan isolasi tempat tidur, ada 10.530 terpakai 9.168 atau 87,07 persen. Sisanya 1.360 atau 12,93 persen," kata Ganjar di rumah dinasnya, Rabu (23/6/2021).
Benar saja, data hari Jumat (25/4) di Kota Semarang yang masuk zona merah BOR untuk rumah sakit sudah 90 persen lebih, sedangkan tempat isolasi terpusat sekitar 85 persen. Hal itu berdampak juga pada ambulans gratis yang dipersiapkan Pemkot kebingungan membawa pasien yang perlu penanganan.
"Rumah sakit sama karantina terpusat sudah 2.300 tambah 100 hari ini. Keterisian 85 persen. Kalau rumah sakit saja 90 persen lebih. Yang di karantina banyak pulang karena OTG," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, di Balai Kota Semarang kemarin.
Sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Semarang berupaya menambah kapasitas tempat tidur penanganan pasien COVID-19 dengan membuka kamar yang tadinya untuk umum. Bahkan ada rumah sakit yang mendirikan tenda darurat.
Di Kota Tegal juga mengalami hal serupa. Meski tidak masuk zona merah yang disebutkan Pemprov Jateng, daerah tersebut mengantisipasi dengan menyiapkan gedung olahraga (GOR) di Tegal selatan untuk menjadi lokasi isolasi pasien virus Corona dan langsung nyaris penuh.
"Dari kapasitas 80 bed (di Rusunawa Tegalsari), saat ini sudah terisi 75. Untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur, Pemerintah Kota Tegal telah menyiapkan tempat isolasi terpusat kedua di Gedung Olah Raga (GOR) Tegal Selatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari, usai meninjau GOR, Jumat (25/6/2021).
Kondisi rumah sakit mulai penuh dengan pasien COVID terjadi hampir merata di zona merah dan beberapa daerah sekitarnya seperti halnya di Kudus, Rembang, hingga Klaten.
2. Muncul lagi klaster koperasi, hajatan, ziarah, hingga perusahaan
Meski pemerintah daerah sudah mengatur soal kapasitas tamu hajatan hingga rapat, klaster penyebaran Corona tetap terjadi. Bahkan di Klaten ada klaster dimana hajatan belum dimulai karena menyebar saat rewang (membantu persiapan) hajatan. Di Klaten juga terjadi klaster Koperasi karena koperasi tersebut menggelar rapat.
Camat Jogonalan, Sutopo, tidak menyebut jumlah orang yang terpapar klaster rewang hajatan, namun untuk klaster koperasi, yang terpapar mencapai 32 orang.
"Klaster koperasi, sebab awalnya ada rapat koperasi. Satu desa jumlahnya total yang terkonfirmasi 32 orang," kata Sutopo, Kamis (24/6/2021).
Di Purbalingga, sebanyak 28 orang positif virus Corona di Desa Brecek, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Puluhan kasus Corona ini ditemukan setelah ada warga sakit usai menggelar hajatan sehingga kasusnya ditetapkan sebagai klaster hajatan.
"Pelaksanaan swab hari ini dari 34 yang di-swab dan rapid (antigen) terdapat 9 orang yang positip (antigen), jadi total yang positif 28 orang dari klaster hajatan (Desa) Brecek," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono kepada detikcom, Rabu (23/6/2021).
Sementara itu, sebanyak 108 warga di tiga dusun Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terpapar virus Corona. Mereka diduga terpapar dari klaster takziah.
"Perkembangan terkini, Rabu (23/6), kasus positif di Kecamatan Grabang yang kemarin di Sidogede ada 108 ini masyarakat yang positif. Yang 3 di rumah sakit, sisanya melaksanakan isolasi mandiri," kata Camat Grabag, Sri Utari, saat ditemui di Posko Terpadu Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Magelang, Rabu (23/6/2021)
Klaster perusahaan kembali terjadi pekan ini di Jawa Tengah tepatnya di Karanganyar. Sebuah pabrik sepatu yang memiliki ratusan karyawan menjadi klaster dan hingga hari Rabu (23/6) ditemukan 108 karyawan positif COVID-19.
"Sampai hari ini jumlahnya 108 karyawan. Itu dari sekitar 850 karyawan yang sudah melaporkan hasil tes (swab antigen) dari total sekitar 1.100 karyawan," kata Kepala Desa Jaten, Hargo Satata, saat dihubungi detikcom, Rabu (23/6/2021).
(alg/sip)