Sesosok mayat ditemukan warga di bawah jembatan Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah, awal pekan lalu. Korban bernama Ridwan (19), warga Desa Kwangsan, Karanganyar ini sempat diduga sebagai korban kecelakaan.
Dugaan itu muncul karena dari pemeriksaan luar tidak menunjukkan ada tanda-tanda kekerasan. Ridwan akhirnya dimakamkan oleh pihak keluarga tanpa proses autopsi.
Belakangan terungkap, Ridwan tewas akibat dianiaya. Satreskrim Polres Karanganyar sudah mengamankan empat pelaku yang diduga menganiaya Ridwan hingga tewas.
Berikut 7 fakta yang terungkap dari kasus ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mayat Ridwan ditemukan di kolong jembatan
Sekretaris Desa Tugu, Sujoko Prihantoro mengatakan, mayat Ridwan ditemukan oleh warga yang melintas di lokasi kejadian yang berada di perbatasan Kabupaten Karanganyar-Sukoharjo tersebut.
"Ditemukan sekitar pukul 8 pagi tadi. Ada warga lewat melihat ada sepeda motor di semak-semak. Warga terus kumpul, ternyata di bawah ada seseorang," ujar Sujoko saat dihubungi wartawan, Senin (17/5).
2. Sederet kejanggalan dari kematian Ridwan
Sejumlah kejanggalan ditemukan warga saat menemukan mayat Ridwan. Sekretaris Desa Tugu, Sujoko Prihantoro menyebut posisi ditemukannya korban berada tepat di bawah jembatan. Sementara, motor yang diduga milik korban ditemukan di jarak sekitar 20 meter dari posisi mayat.
"Posisi jenazah di bawah kolong jembatan jadi seperti tertata, kalau kecelakaan kan mestinya terlempar ke mana-mana. Jarak motor sama korban sekitar 20 meter," tutur Sujoko.
Selain itu, motor korban ditemukan dengan posisi jok terbuka. Di dalamnya ditemukan sebuah ponsel dalam kondisi patah, sementara kunci motor dalam posisi off (mati).
"Di jok sepeda motor ada HP yang patah. Kuncinya juga off. Kalau kecelakaan (semestinya) kuncinya on ya?" cetus dia.
3. Ridwan sempat dinyatakan sebagai korban kecelakaan lalu lintas
Kanit Laka Satlantas Polres Karanganyar Ipda Widya S Putri mengatakan pihaknya penyelidikan bersama satuan Reskrim Polres Karanganyar. Karena pemeriksaan luar tidak menunjukkan ada luka luar, korban dinyatakan sebagai korban kecelakaan lalu lintas.
"Pemeriksaan dokter RSUD Karanganyar menerangkan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Sehingga untuk sementara dari pihak dokter menerangkan itu lakalantas murni," kata Ipda Widya.
Baca juga: Puan Ungkap Kriteria Capres 2024 dari PDIP |
4. Keluarga korban tolak autopsi terhadap jenazah Ridwan
Kakak ipar Ridwan, Andi Wibowo, menyebut polisi maupun dokter sebenarnya sudah menyarankan agar dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Namun, pihak keluarga menolak dan memutuskan untuk langsung memakamkan Ridwan.
"Alasan keluarga menolak autopsi, pertama kan kita langsung ke RSUD Karanganyar tanpa tahu kronologi kejadian. Sampai di rumah sakit ada info kalau tidak ada indikasi kekerasan. Karena melihat jenazah korban sudah tidak layak kalau terlalu lama, akhirnya segera dimakamkan," ujar Andi, Sabtu (22/5).
5. Ridwan ternyata korban penganiayaan, 4 pelaku ditangkap
Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Hussein menyebut pihaknya curiga adanya tindak pidana di balik kematian korban. Penyelidikan petugas berbuah informasi jika Ridwan merupakan korban penganiayaan.
"Ada kecurigaan adanya tindak pidana dari penyebab kematian korban tersebut, oleh karena itu kita lakukan penyelidikan, akhirnya kita mendapatkan informasi bahwa korban merupakan korban penganiayaan yang dilakukan oleh seseorang," ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/5).
Berbekal informasi tersebut, polisi akhirnya mengamankan seorang terduga pelaku. Kepada polisi, pelaku tersebut sudah mengakui melakukan penganiayaan terhadap Ridwan.
"Tadi malam kami berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku atas nama AH, warga Jumantono. Yang bersangkutan mengakui melakukan penganiayaan terhadap korban," jelasnya.
Selengkapnya soal fakta kasus tewasnya Ridwan yang ditemukan di kolong jembatan Karanganyar...
Dari penangkapan pelaku AH ini, polisi akhirnya bisa mengembangkan penyelidikan. Hasilnya, petugas mengamankan tiga pelaku lain.
"Selanjutnya kami kembangkan, lalu kita dapati ada lagi tiga pelaku lain yang sudah diamankan. Setelah itu kita dalami terkait apakah ada yang membantu melakukan atau membantu membuang korban," kata dia.
6. Salah satu pelaku sempat datangi pemakaman Ridwan
Kakak ipar Ridwan, Andi Wibowo bercerita saat pemakaman berlangsung, satu dari empat pelaku sempat melayat. Pelaku tersebut bernama Arga, yang merupakan teman satu perguruan silat dengan Ridwan.
"Pelaku ikut melayat, salah satu (dari empat pelaku) yang namanya Arga. Itu ada saksinya banyak yang tahu (dia melayat)," ujarnya.
Menurut Andi, saat melayat itu Arga lebih banyak diam. Andi menyebut, pelaku juga tidak menemui keluarga usai pemakaman.
"Sikapnya beda, cuma diam saja. Biasanya kan kalau ketemu dengan teman kan grapyak (ceria), itu cuma diam saja. Nggak salaman dengan keluarga," ungkap Andi.
Andi mengatakan, setibanya dari rumah sakit jenazah korban langsung dibawa ke pemakaman. Pelaku kala itu pun terlihat di pemakaman korban.
"(Pelaku) Ikut ke makam, karena jenazah (Ridwan) memang langsung dibawa ke makam, tidak mampir ke rumah," kata dia.
![]() |
7. Tersangka masih mungkin bertambah, motif masih misterius
Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Hussein mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka dalam kasus ini. Hal tersebut bergantung pada perkembangan pemeriksaan yang saat ini terus dilakukan petugas.
"Sementara sampai saat ini belum terbuka motifnya apa. Untuk perkembangan selanjutnya akan segera kami laporkan," jelasnya, Jumat (21/5).