Seorang anak driver ojek online (ojol) Bandiman (47), yakni Naba Faiz Prasetya (8) tewas usai memakan takjil pemberian wanita misterius di Kota Yogyakarta. Berikut ini ciri-ciri wanita itu berdasarkan kesaksian Bandiman.
"Ciri-ciri dia pakai motor, berhijab umur sekitar 20-25 tahun, sendirian. Orangnya putih tinggi sekitar 160-an cm pakai jilbab dan pakai baju warna krem," ujar Bandiman saat ditemui wartawan di rumahnya Pedukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Selasa (27/4/2021).
Namun Bandiman mengaku tak mengingat jenis motor dan pelat nomornya. "Orangnya ayu, tidak pakai masker saat itu," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita itu menyampaikan makanan itu ditujukan untuk seseorang bernama Tomy yang beralamat di Bantul. Selain memberi uang biaya pengiriman sebesar Rp 30 ribu, wanita itu juga memberi pesan kepada Bandiman untuk si penerima nantinya.
"'Bilang saja untuk yang menerima dari Pak Hamid di Pakualaman, untuk paket takjil'," katanya menirukan pesan wanita tersebut.
"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomy. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman. Nah, Pak Tomy bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid Pakualaman e. Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telpon ibunya dan ternyata juga tidak kenal," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Bandiman memberikan paket makanan itu kepada orang yang berada di rumah Tomy. Namun, paketan itu ditolak karena merasa tidak kenal dengan pengirim.
"Yang ada saat itu ibunya, lalu saya bilang kan sudah jelas, nomor telepon jelas dan nama dituju juga jelas. Tapi dia merasa tidak punya teman dan bilang 'buat bapak aja untuk buka puasa'," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Saksikan juga 'Pedagang Takjil di Bekasi Akui Omzetnya Turun 50% Kala Pandemi':
Bandiman kemudian membawa pulang paket makanan itu. Makanan berupa sate itu diberikan kepada istri dan dua anaknya. Bandiman mengaku dia dan anak pertamanya sempat memakan dua tusuk sate tanpa bumbu dan lontong. Keduanya tak merasakan gejala apapun setelah memakan sate tersebut.
"Istri saya motong lontong, dan dikasih bumbu sate disuapin ke anak (kedua) saya, anak saya bilangnya pahit panas dan lari ke kulkas minum (air es)," katanya.
"Terus (anak keduanya) lari ke dapur jatuh dengan posisi telungkup, nah istri saya muntah-muntah dan langsung saya larikan ke Wirosaban (RSUD Kota Yogyakarta). Saat perjalanan itu sudah keluar buih-buih itu, kayak liur itu," imbuhnya.
Namun sampai di rumah sakit nyawa anaknya tidak tertolong. "Di rumah sakit dipompa terus dan seperempat jam kemudian tidak tertolong lagi," tuturnya kelu.
"Kalau dokternya saat itu bilang positif kena racun. Tapi racun jenis apa masih menunggu hasil lab. Saya tanya polisi masih menunggu hasil laboratorium. Karena kalau racun biasanya reaksinya nunggu 2 jam. Nah ini kok langsung bereaksi," ucap Bandiman.