Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terus meninggi. Warga di Desa Jati Wetan pun kesulitan air bersih, karena genangan banjir berwarna hitam dan berbau busuk.
Pantauan di lokasi, genangan air banjir di Desa Jati Wetan terus naik, Sabtu (6/2) pukul 12.00 WIB. Air berwarna hitam semakin tinggi. Ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Terlihat sejumlah warga pun antre mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan rumah warga yang tergenang banjir berwarna hitam cukup tinggi sudah mulai mengungsi di posko pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga Desa Jati Wetan, Sujud, mengatakan lebih memilih bertahan di rumah meski kesulitan mendapatkan air bersih. Karena banjir yang menggenangi berwarna hitam dan berbau busuk.
"Ini ambil air, tidak bisa dipakai kotor. Ya tidak ngungsi ini Corona, takut. Lebih di rumah saja," kata Sujud ditemui di lokasi, Sabtu (6/2/2021).
Senada diungkapkan warga lainnya, Suyatni. Dia mengaku memilih untuk bertahan di rumah meski rumahnya tergenang banjir. Banjir saat ini menurutnya semakin bertambah tinggi.
Baca juga: KH Atabik Ali Mertua Anas Urbaningrum Wafat |
"Tidak ngungsi, tinggal di lantai dua. Ketinggian air naik sejak tadi malam karena hujan deras. Ini di rumah sudah sekitar 50 cm. Di jalan ada sekitar 1 meter," ucap dia ditemui di lokasi siang ini.
"Terus airnya hitam. Ini antre air untuk digunakan buat minum dan penuhi sehari-hari. Sejak kemarin beli air kalau mau minum," sambungnya.
Staf BPBD Kudus, Agus Hartono, mengatakan pihaknya telah memberikan distribusi air bersih kepada warga. Menurutnya banjir di Kudus yang berwarna hitam terjadi di merendam tiga dukuh di Desa Tanggulangin.
Baca juga: Sepekan Sudah Kudus Terendam Banjir |
"Air bersih kita dari BPBD membawa air bersih, antisipasi gunakan untuk minum dan lainnya," jelas Agus ditemui di Balai Desa Jati Wetan siang ini.
"Dari perusahaan 8.000 liter atau satu tangki juga sudah didistribusikan dan kita masih taruh 5 ribu liter, terus di Gendok juga ada Tanggulangin juga ada," sambung dia.
Agus mengatakan sudah ada puluhan warga yang mengungsi di Posko Pengungsian Jati Wetan. Mereka memilih untuk mengungsi karena genangan air semakin tinggi dan genangan banjir berwarna hitam berbau menyengat.
"Sementara 91 jiwa atau 26 KK di Jati Wetan yang mengungsi. Lalu di Karangrowo dan Ngemplak (Kecamatan Undaan) datanya masih nambah terus. Logistik kita sudah siapkan. Donatur sudah disiapkan," ungkap Agus.
Lihat juga Video: Puluhan Rumah di Kudus Banjir Gegara Tanggul Sungai Gelis Jebol