Selama sepekan sudah banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Setelah Sungai Wulan surut, kini banjir disebabkan luapan Sungai Piji dan Dawe.
"Hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari ini menyebabkan luapan Sungai Piji dan Dawe," kata Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).
Budi mengatakan hingga kini paling tidak ada tiga kecamatan yang masih terdampak banjir. Seperti di Mejobo, Jati, dan Undaan. Di Mejobo ada tiga desa terdampak. Lalu di Mejobo ada empat desa dan di Jati ada empat desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Mejobo air menggenangi jalan desa, persawahan dan permukiman warga. Dengan ketinggian bervariasi mulai 30-50 cm. Warga mayoritas bertahan di rumah adapun yang mengungsi ke sanak keluarganya tidak terdampak banjir," ujar dia.
Dia mengatakan adapun di Jati ruas jalan utama dan permukiman warga masih tergenang air, sehingga menghambat mobilitas warga. Ketinggian air mencapai 30-75 cm.
![]() |
"Di Undaan, air menggenangi jalan desa persawahan dan permukiman warga. Dengan intensitas ketinggian air 30 cm sampai 100 cm. Warga mayoritas bertahan di rumah masing-masing," jelas dia.
Sedangkan di wilayah Kaliwungu yang terendam banjir karena luapan Sungai Wulan pada Minggu (31/1) sudah surut. Menurutnya warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
![]() |
Tinggal akses jalan menuju Dukuh Karangturi yang terendam banjir dengan ketinggian hingga 50 cm. Sedangkan permukiman warga masih aman dari genangan banjir.
"Sebelumnya di Kaliwungu ada enam desa terdampak, meliputi Setrokalangan, Kedungdowo, Gamong, Banget, Blimbing Kidul, dan Garung Kidul," ujar dia.
Tonton Video "Jl Martadinata Masih Digenangi Air, Namun Cepat Surut":