Sementara itu Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut ada perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah terkait penanganan COVID-19. Ia mengakui saat ini sedang dilakukan singkronisasi.
"Sehubungan dengan adanya perbedaan data terkait penanganan COVID di Indonesia saya ingin menyampaikan saat ini sedang dilakukan sinkronisasi data daerah dan pusat. Hal ini terkait dengan pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya besar serta membutuhkan waktu dalam prosesnya," kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (1/12).
"Prinsipnya, pemerintah selalu berusaha mencapai interoperabilitas data dengan seluruh daerah melalui peningkatan yang berkelanjutan. Kami menginginkan agar semua daerah dapat mengakses data real time begitu juga dengan pemerintah pusat agar data yang kita gunakan adalah data yang sama," imbuhnya.
(alg/mbr)