Warga Temukan Jejak Kaki Diduga Macan di Jalur Evakuasi Merapi Sleman

Sleman -

Beberapa jejak tapak kaki satwa yang diduga macan ditemukan warga di jalur evakuasi Gunung Merapi, Kabupaten Sleman. Jejak kaki itu tercetak jelas di jalan beton jalur evakuasi Merapi yang baru saja dibangun oleh warga.

Pantauan detikcom di lokasi ditemukannya jejak kaki itu, Padukuhan Ngancar, Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, siang ini pukul 12.15 WIB, jejak kaki itu terlihat jelas di jalur evakuasi. Diduga sebelum beton mengeras, satwa liar itu melintas dan meninggalkan jejak di permukaan jalan beton.

Jejak kaki yang tercetak jumlahnya cukup banyak. Ukurannya juga bervariasi, mulai dari yang besar hingga berukuran kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Babinsa Kalurahan Glagaharjo, Koptu Eko Widodo, menyampaikan jejak kaki satwa itu ditemukan warga pada Jumat (20/11) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu pekerja yang membangun jalur evakuasi hendak beres-beres.

"Pertama kali diketahui kurang lebih Jumat selesai aktivitas pekerja jalur evakuasi yang melakukan pengecoran. Ditemukan jam 3 pagi," kata Eko saat ditemui di lokasi ditemukannya jejak kaki satwa, Senin (23/11/2020).

Eko belum bisa memastikan jenis satwa yang membuat jejak itu. Dugaan sementara, menurutnya, jejak itu dibuat oleh macan.

"Sementara dugaannya macan tutul," sebutnya.

Dugaan itu diperkuat dengan pengakuan warga yang menurutnya sempat melihat macan tutul pada 2018 lalu. Saat itu beberapa warga melihat ada empat ekor macan.

"2018 lalu ada beberapa warga yang melihat macan tutul, jumlahnya empat ekor. Jadi bukan karena aktivitas Merapi mereka turun," cetus Eko.

Jejak kaki satwa liar yang diduga macan ditemukan di jalur evakuasi Padukuhan Ngancar, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Senin (23/11/2020). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom

Dari jejak kaki yang ditemukan warga itu diduga ada dua hingga tiga ekor satwa. "Dugaan ini jumlahnya ada sekitar 2 atau 3 ekor. Karena yang dewasa itu ada jejak 1 dan itu paling dominan. Tapi ada juga jejak yang kecil," ungkapnya.

Kendati ada temuan jejak diduga macam tapi sejauh ini belum ada laporan soal hewan ternak yang hilang atau mati diserang. "Sejauh ini tidak ada laporan hewan ternak hilang atau mati," sebutnya.

Halaman berikutnya, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) angkat bicara soal temuan jejak kaki diduga macan itu...

Terpisah, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Wiryawan, menyebut pihaknya sudah menerima laporan temuan jejak kaki diduga macan ini. Pihaknya saat ini sedang mengkaji jenis satwa dari jejak kaki itu.

"Memang ada info soal itu (temuan jejak kaki satwa). Ini masih dalam kajian kami," kata Wiryawan melalui pesan singkat, hari ini.

Wiryawan mengatakan ada informasi dari warga yang mengaku melihat macan. Namun, hal itu masih perlu kajian dan penelitian.

"Iya. Info masyarakat ada yang bilang lihat macan. Tapi karena belum ada dokumentasi jadi kami belum bisa memastikan," ucapnya.

"Ini masih dalam kajian kami. Kalo ujung jejak ada bekas kuku, biasanya bukan macan. Tapi kami belum bisa ambil kesimpulan," tambahnya.

Dengan adanya temuan ini TNGM akan melakukan berbagai langkah untuk menganalisis. "Kita deskripsikan sesuai ciri-ciri yang ada. Selain itu kita juga mengumpulkan informasi dari warga sekitar," paparnya.

TNGM juga akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sebab, jejak kaki satwa yang ditemukan tersebut di luar kawasan TNGM.

"Kita juga berkoordinasi dengan BKSDA DIY, karena jejak itu berada di luar kawasan (TNGM)," imbuhnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya