Klaster Baru Corona di Jateng-DIY: Perkantoran hingga Pasar

Round-Up

Klaster Baru Corona di Jateng-DIY: Perkantoran hingga Pasar

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Sep 2020 21:03 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi virus Corona atau COVID-19. (Edi Wahyono)
Yogyakarta -

Klaster baru virus Corona atau COVID-19 bermunculan di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Klaster Corona itu berasal dari perkantoran, warung makan, hingga pasar. Berikut rangkumannya.

Di Jateng, klaster perkantoran di antaranya adalah BPJS Kesehatan Boyolali. Tercatat 10 pegawai di kantor BPJS Kesehatan Boyolali terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19.

"Pemeriksaan swab 33 karyawan dari kantor BPJS Kesehatan Boyolali hari ini sudah keluar semua. Yang 23 hasilnya negatif, sedangkan yang 10 (orang) itu hasilnya positif (COVID-19)," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina di kantornya, Senin (14/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Lina, sapaannya, pihaknya melakukan screening di kantor BPJS Kesehatan Boyolali setelah ada usulan dari kantor itu. Pemeriksaan swab dilakukan terhadap 33 pegawai setempat.

Menurut dia, dari 10 karyawan BPJS Kesehatan yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona tersebut kondisinya sehat semua. Maka, untuk perawatannya mereka melakukan isolasi mandiri.

ADVERTISEMENT

"Kemudian untuk kantor BPJS Kesehatan sendiri saat ini dalam posisi dilakukan disinfeksi dan sterilisasi selama tiga hari sejak hari Sabtu (12/9) sampai Senin (14/9). Kemudian rencana akan buka tanggal 15 September 2020," terang Lina.

Kemudian ada klaster Bawaslu Boyolali dengan 103 kasus positif. Klaster ini disebut masih aktif.

"Klaster yang paling besar itu masih dari Bawaslu yang berjumlah 103 dan saat ini masih berlangsung terus untuk kasusnya tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina di kantornya, Jalan Pandanaran, Boyolali, Senin (14/9).

Di Kota Semarang, ada klaster warung makan Kepala Manyung Bu Fat, Krobokan. Hingga Rabu (16/9), terdapat 22 orang dinyatakan positif Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan, dari klaster Kepala Manyung Bu Fat telah dilakukan swab terhadap 36 orang. Hasilnya total menunjukkan 22 orang positif. Namun tidak dijelaskan terkait apakah yang positif ini merupakan karyawan, keluarga, atau warga sekitar.

"36 dilakukan swab, ada 22 positif. Dari 22 ini 3 di rumah sakit, sisanya (isolasi) di rumah dinas wali kota," kata Hakam di Balai Kota Semarang, Rabu (16/9).

Ia menjelaskan dari tiga orang yang dirawat di rumah sakit itu, salah seorang di antaranya meninggal dan sudah dimakamkan di Purwodadi.

Sementara itu, untuk pasien yang sembuh dari klaster Kepala Manyung Bu Fat tersebut, Hakam belum tahu pasti jumlahnya. Namun pada Rabu (16/9) tercatat 71 orang yang diisolasi di rumah dinas wali kota sudah dinyatakan sembuh.

"Pagi ini di rumah dinas sembuh 71 orang, belum tahu klaster Krobokan berapa orang," ujarnya.

Sementara itu, dari DIY terdapat klaster pasar tradisional. Yakni Pasar Cebongan, Sleman.

Dinas Kesehatan Sleman menyatakan Pasar Cebongan menjadi salah satu klaster penularan virus Corona atau COVID-19 setelah ditemukan 19 orang yang positif. Pasar Cebongan ditutup sementara selama tiga hari.

"Seperti kita ketahui kalau klaster pola penularannya jelas dan sampai generasi 3, secara epidemiologi (Pasar Cebongan) sudah masuk klaster," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo saat ditemui di kantornya, Senin (14/9).

Joko memaparkan, kasus ini bermula dari salah satu penjaga toilet pasar yang terkonfirmasi positif pada 7 September. Yang bersangkutan mengalami gejala batuk pilek.

"Diawali penjaga toilet ada gejala batuk pilek dan positif tanggal 7 September. Kemudian tanggal 8 September ada satu pedagang yang positif," urainya.

Pihak dinas kemudian melakukan tracing kepada hampir seratus orang. Hasilnya ada penambahan kasus positif dari hasil tracing dua kasus awal.

"Kemarin ada tambahan, hingga data Minggu (13/9) sore total ada 19 orang. Tracing sampai saat ini ada 98 orang. Rata-rata yang positif dari keluarga 2 orang yang positif di awal itu walaupun ada yang dari pedagang," paparnya.

"Tracing-nya sampai sekarang masih dilanjutkan kita kembangan ke keluarga. Karena kemungkinan kontak pedagang lain kita tracing-nya pedagang juga," kata Joko menambahkan.

Saat ini, untuk kontak erat terhadap kasus tersebut diminta karantina mandiri. Sedangkan pasien positif dirawat di rumah sakit.

"Untuk kontak erat karantina mandiri. Positif di rumah sakit. Tapi sebagian besar ditempatkan di Asrama Haji," ucap mantan direktur RSUD Sleman itu.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads