Pemkot Yogyakarta belum menetapkan kawasan Malioboro sebagai klaster baru virus Corona atau COVID-19. Meski saat ini total ada 19 kasus positif yang berasal dari Malioboro.
"Saat ini belum (disebut klaster Malioboro)," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi melalui pesan singkat kepada detikcom, Minggu (20/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Pemkot Yogyakarta masih menggencarkan swab test secara acak di kawasan Malioboro. Semua itu untuk melihat sebaran kasus dan kebijakan yang akan diambil terkait hasil swab tersebut.
"Kita masih melakukan tracing dan beberapa hasil swab belum keluar," ucapnya.
Baca juga: Malioboro 'Diteror' Corona! |
Diberitakan sebelumnya, temuan kasus positif Corona dari Malioboro berawal pada 4 September lalu, saat seorang PKL meninggal dengan status positif COVID-19.
Setelah kasus tersebut, Pemkot Yogya terus melakukan tracing. Teranyar, positif Corona dari hasil tracing PKL Malioboro bertambah enam menjadi 19 kasus pada Sabtu (19/9) kemarin.
Sebanyak 19 kasus tersebut terdiri dari seorang PKL yang meninggal (kasus pertama) dan hasil tracing PKL tersebut sebanyak 18 orang.
"Malioboro (ada tambahan) enam (positif Corona) yang merupakan keluarga dari kontak erat kasus pertama (PKL yang meninggal berstatus Corona)," kata Heroe melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/9).