10 Orang Positif Corona dari Klaster Baru Perkantoran di Boyolali

10 Orang Positif Corona dari Klaster Baru Perkantoran di Boyolali

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 14 Sep 2020 16:21 WIB
COVID-19 named by WHO for Novel coronavirus NCP concept. Doctor or lab technician in PPE suit holding blood sample with novel (new) coronavirus  in Wuhan, Hubei Province, China, medical and healthcare
Ilustrasi virus Corona atau COVID-19. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn)
Boyolali -

Pegawai di kantor BPJS Kesehatan Boyolali yang terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 bertambah menjadi 10 orang. Kantor BPJS Kesehatan yang berada di Ngebong, Boyolali Kota itu sementara ditutup untuk disinfeksi.

"Pemeriksaan swab 33 karyawan dari kantor BPJS Kesehatan Boyolali hari ini sudah keluar semua. Yang 23 hasilnya negatif, sedangkan yang 10 (orang) itu hasilnya positif (COVID-19)," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S Survivalina di kantornya, Jalan Pandanaran, Senin (14/9/2020).

Dijelaskan Lina, sapaannya, pihaknya melakukan screening di kantor BPJS Kesehatan Boyolali setelah ada usulan dari kantor itu. Pemeriksaan swab dilakukan terhadap 33 pegawai setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, dari 10 karyawan BPJS Kesehatan yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona tersebut kondisinya sehat semua. Maka, untuk perawatannya mereka melakukan isolasi mandiri.

"Kemudian untuk kantor BPJS Kesehatan sendiri saat ini dalam posisi dilakukan disinfeksi dan sterilisasi selama tiga hari sejak hari Sabtu (12/9) kemarin sampai Senin (14/9) hari ini. Kemudian rencana akan buka mulai besok tanggal 15 September 2020," terang Lina.

ADVERTISEMENT
Kantor BPJS Kesehatan Boyolali ditutup sementara, Senin (14/9/2020).Kantor BPJS Kesehatan Boyolali ditutup sementara, Senin (14/9/2020). Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Boyolali, Juliansyah, saat dimintai konfirmasi mengatakan pihaknya memang mengajukan ke Dinas Kesehatan Boyolali untuk screening swab kepada seluruh karyawan. Hal ini dilakukan menindaklanjuti SE Direksi bahwa untuk daerah-daerah zona merah agar seluruh pegawai melakukan tes swab. Selain itu juga melihat situasi Boyolali yang akhir-akhir ini kasus positif COVID-19 bertambah banyak.

"Situasi di Boyolali semakin mengkhawatirkan banyak yang positif akhir-akhir ini. Ini kami berinisiatif sendiri memohon ke Dinkes untuk melakukan screening swab test, tujuannya agar kami bisa mengantisipasi lebih awal agar kasus tidak menyebar lebih luas lagi karena kami melayani publik langsung," kata Juliansyah saat dihubungi wartawan.

Menurut dia, swab test dilaksanakan pada tanggal 8, 9 dan 10 September 2020. Setelah hasil swab test keluar dan diketahui ada yang terkonfirmasi positif, pihaknya langsung menutup sementara kantor selama tiga hari, mulai Sabtu (12/9) hingga hari ini. Selanjutnya dilakukan disinfeksi dan sterilisasi di kantor tersebut.

"Sesuai aturan direksi, kalau ada yang terkonfirmasi positif 3x24 jam kantor ditutup untuk dilakukan disinfektan. Jadi kami dapat laporan hasil Dinas Kesehatan bahwa ada yang terkonfirmasi positif di hari Jumat malam, hari Sabtu sudah dilakukan disinfektan dan kita sudah tutup mulai hari Sabtu hingga hari ini dan besok sudah buka lagi, namun tetap pelayanan terbatas," ujar Juliansyah.

Menurutnya, karyawan BPJS Kesehatan Boyolali yang positif COVID-19 antara lain office boy, satpam, sopir dan sejumlah karyawan lainnya.

"Yang di frontliner itu negatif semua," kata Juliansyah.

Sepuluh pegawainya yang terkonfirmasi positif virus Corona itu kondisinya baik. Semuanya tidak ada gejala.

"Dalam keadaan baik-baik saja. Sampai hari ini saya konfirmasi satu-satu, baik-baik saja semua. Tidak kehilangan indra perasa dan sebagainya. Jadi kita kontrol ketat. Isolasi mandiri semua," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan Juliansyah, Selasa (15/9) besok BPJS Kesehatan Boyolali sudah buka kembali melayani masyarakat, namun dengan pelayanan terbatas. Yaitu untuk pengunjung 50 persen dari kapasitas maksimal. Pihaknya pun menyiapkan beberapa altenatif pelayanan dengan mengoptimalkan pelayanan tidak tatap muka langsung. Antara lain melalui mobile JKN, care center dan WA.

"Sebenarnya ini sudah terus menerus kita lakukan kepada masyarakat, harapannya kalau memang bisa dilakukan online atau tidak tatap muka bisa dilakukan, mengapa tidak dimanfaatkan. Sehingga kedua-duanya lebih aman. Kita aman, masyarakat lebih aman," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Boyolali menyampaikan BPJS Kesehatan menjadi klaster baru virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya. Ada sembilan orang yang terpapar Corona dari klaster BPJS Kesehatan Boyolali ini.

"Ada penambahan klaster baru yaitu dari klaster kantor BPJS Kesehatan Boyolali. Ini ada 9 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, Minggu (13/9).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads