Bocah ABG di Klaten Punya Koleksi Ular Piton, Ini Penampakannya

Bocah ABG di Klaten Punya Koleksi Ular Piton, Ini Penampakannya

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 15 Sep 2020 12:34 WIB
Dimas, bocah ABG kolektor ular piton di Klaten, Selasa (15/9/2020).
Foto: Dimas, bocah ABG kolektor ular piton di Klaten, Selasa (15/9/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Hobi Dimas Ardiansyah (14) warga Dusun Kemiri, Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Klaten itu boleh dibilang tak biasa. Siswa kelas 2 SMPN di Klaten ini giat menabung untuk memuaskan hobinya mengoleksi ular piton, biawak dan kobra.

"Ular saya beli. Dari nabung uang saku sekolah dan uang jajan," ungkap Dimas saat ditemui detikcom di Jalan GOR-Karanganom, Selasa (15/9/2020).

Dimas mengatakan hobinya mengoleksi ular itu berawal saat ada ular jali (ular korps, rat snake) masuk rumah. Ular pemakan tikus itu ditangkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama saya tangkap ular jali di rumah. Kok warnanya bagus jadi keterusan suka ular," kata Dimas.

Menurut Dimas, setelah suka ular dirinya menabung uang saku yang kadang Rp 20.000 hingga Rp 40.000 sehari. Uang tabungannya itu termasuk untuk memberi makan ular.

ADVERTISEMENT
Dimas, bocah ABG kolektor ular piton di Klaten, Selasa (15/9/2020).Dimas, bocah ABG kolektor ular piton di Klaten, Selasa (15/9/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)

"Makanya ayam dan tikus mencit. Saya nabung juga," sambung Dimas.

Selama mengoleksi piton, ujar Dimas dirinya pernah digigit dan dililit. Awalnya takut tetapi setelah setahun jadi biasa.

"Awalnya takut. Pernah digigit sekali dan dirawat di rumah tapi sekarang sudah biasa," lanjut Dimas.

Dimas, yang mengaku bercita-cita menjadi seorang pilot itu menambahkan kini ada empat ekor piton koleksinya. Selain piton ada seekor biawak, dan dua musang.

"Biawak saya beli Rp 100.000 dan musang Rp 250.000 semua saya rawat dan untuk piton ada yang sampai Rp 400 ribu. Kalau yang jinak saya ajak tidur," sambung Dimas.

Dia juga bercerita pernah memelihara ular kobra tapi kini sudah lepas dan hilang. Hobinya itu, kata Dimas memang membuat warga di kampungnya takut. Sehingga akhirnya dia menaruh ular-ular peliharaannya itu ke rumah pamannya.

"Untuk mengisi waktu luang saja. Daripada kegiatan yang tidak jelas, apalagi ini belajarnya dari rumah," lanjut Dimas.

Paman Dimas, Agung Nugroho (40) mengatakan hobi keponakannya itu awalnya sempat tidak direstui keluarga. Namun karena kasihan, dia memperbolehkan Dimas menitipkan hewan peliharaannya di rumahnya.

"Saya bolehkan asal yang tidak berbisa. Dari pada hobi yang lain atau jadi anak nakal macam-macam saya bolehkan," kata Agung pada detikcom.

Keponakannya itu, kata Agung pernah juga memelihara ular jenis kobra dan ular hijau.

"Pernah punya kobra dan ular hijau tapi lepas. Piton sudah ada empat," ujar Agung.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads