Sebanyak 25 orang positif virus Corona atau COVID-19 dari klaster warung Soto Lamongan di Yogyakarta. Proses tracing telah rampung, lalu bagaimana perkembangan terbarunya?
Kasus klaster Soto Lamongan yang terletak di depan XT Square Yogya itu pertama kali disampaikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi pada akhir Agustus 2020 lalu. Kala itu diketahui seorang penjualnya positif virus Corona.
Akibatnya para pembeli selama Bulan Agustus diminta melakukan isolasi diri atau mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heroe saat itu menjelaskan, seorang pedagang soto itu awalnya memiliki gejala demam. Dia kemudian memeriksakan diri ke dokter dan sempat menjalani rawat inap di rumah sakit.
Pedagang tersebut kemudian menjalani tes swab. Hasil tes swab keluar pada 24 Agustus 2020 dan si pedagang itu dinyatakan positif virus Corona.
Setelah pedagangnya dinyatakan positif Corona, lanjutnya, warung soto itu ditutup dan disemprot disinfektan. Sementara itu, dari hasil tracing baik pembeli maupun keluarga penjual soto juga terpapar COVID-19. Kini total ada 25 orang positif Corona dari klaster soto Lamongan depan XT Square Yogya itu.
Hingga akhirnya Heroe mengumumkan tracing untuk klaster ini telah dihentikan pada Senin (14/9). Selain ada 25 orang positif Corona, terdapat seorang meninggal dunia. Pasien yang meninggal dunia yakni tetangga yang dinyatakan positif virus Corona pada 4 September dan meninggal dunia pada tanggal 14 September 2020.
Saat ini Pemkot tengah menunggu kesembuhan dari para pasien klaster Soto Lamongan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
(sip/mbr)