Pemkot Yogyakarta terus melakukan tracing terhadap kasus seorang pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang meninggal dengan status positif virus Corona atau COVID-19. Hasilnya, saat ini ada penambahan enam orang yang positif sehingga jumlah total saat ini ada sembilan orang yang positif COVID-19.
"Untuk kasus (PKL) Malioboro ada penambahan enam (orang positif COVID-19)," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (14/9/2020).
Keenam orang itu merupakan hasil tracing oleh Pemkot Yogyakarta, dan sebagian adalah pedagang yang lapaknya berada di dekat lokasi PKL Malioboro yang meninggal positif Corona tersebut. Oleh karena itu, saat ini Pemkot akan memperluas tracing untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil kontak erat dengan pedagang tas dan dompet di awal kasus. Saat ini tracing masih dilakukan dengan meluaskan wilayah tracing, semua dilakukan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut," ucapnya.
Menyoal sebutan klaster, Heroe menyebut enggan menyebut klaster. Karena saat ini masih dalam proses tracing.
"Belum (klaster) karena yang terkena itu masih kontak erat dengan pedagangnya. Ada yang satu keluarga kena, karena kebetulan bergantian berdagangnya. Ada yang ikut salat jemaah berbarengan, begitu," ujarnya.
"Maka saat ini sedang kita tracing meluas dan swab acak sebagai sampel untuk menentukan statusnya seperti apa," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, PKL Malioboro yang meninggal positif COVID-19 itu merupakan perempuan berusia 68 tahun. Perempuan itu meninggal pada Jumat (4/9) lalu.
Usai meninggalnya PKL kena Corona itu, para PKL di zona 3 Malioboro tidak berjualan sementara selama dua pekan. Selama tidak digunakan berjualan, dilakukan disinfeksi di lokasi tersebut.