Plt Bupati Kudus Perintahkan UTS di Sekolah: Kalau Daring, Itu Pembodohan

Plt Bupati Kudus Perintahkan UTS di Sekolah: Kalau Daring, Itu Pembodohan

Dian Utoro Aji - detikNews
Selasa, 01 Sep 2020 13:14 WIB
Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat ditemui di pendapa Bupati Kudus, Selasa (1/9/2020).
Foto: Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat ditemui di pendapa Bupati Kudus, Selasa (1/9/2020). (Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Pemerintah Kabupaten Kudus belum mengizinkan sekolah tatap muka di Kota Kretek. Hal ini tidak lepas dari kondisi zona kasus virus Corona atau COVID-19. Kudus saat ini masih di zona Oranye.

"Secara umum kita tetap daring (KBM secara online). Rencana nunggu instruksi dari pusat, mulai dari paud, TK, SD, SMP kita izin gubernur dulu. Kita lihat zonanya dulu, kalau sekarang tidak berani, kalau zona hijau kan dipersilakan, kalau sekarang zonanya oranye," kata Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat ditemui wartawan di pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (1/9/2020).

Namun kata Hartopo, pelaksanaan ujian tengah semester (UTS) pada pertengahan September 2020 akan dilaksanakan secara tatap muka di sekolah. Dia menjelaskan, siswa yang melaksanakan UTS akan datang ke sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi untuk mid-semesteran atau tengah semesteran ada kebijakan dari saya (Plt Bupati Kudus) harus masuk sekolah, tesnya di sekolah, tapi ndak usah pakai seragam karena tidak resmi sekolah. Menjalani tes di sekolah dan saat berangkat diantar orang tua," kata Hartopo.

"Untuk pendisiplinan protokol harus diterapkan, makanya kita nanti Disdikpora untuk diundang akan membahas menerapkan protokol kesehatan," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, untuk pelaksanaan UTS jika dilaksanakan secara daring atau online kurang efektif. Maka dari itu dia meminta pelaksanaan UTS secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau tes dipakai daring itu pembodohan, jadi tes nanti ada (siswa) masuk pagi dan masuk siang. Nanti guru juga akan memantau karena ujian di rumah saat tes anak kurang berkembang," kata Hartopo.

Simak video 'Mobil Internet Bergerak, Solusi Belajar Daring bagi Siswa di Pelosok':

[Gambas:Video 20detik]



Diwawancara terpisah, salah satu orang tua murid, Roy Kusuma mengaku tidak mempermasalahan jika pelaksanaan UTS dilaksanakan secara tatap muka. Karena anaknya yang saat ini duduk kelas SMP sudah enam bulan kegiatan belajar mengajar secara online.

"Saya tidak masalah, yang penting menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena sudah KBM enam bulan ini KBM dilakukan secara online," kata Roy warga Megawon, Kecamatan Jati, Kudus saat ditemui di kantor Dukcapil Kudus siang ini.

Roy pun meminta kepada pihak sekolah untuk melakukan pengawasan secara ketat kepada siswa.

"Harapannya nanti dari sekolah harus melakukan pengawasan secara ketat jika tatap muka dilakukan," harap Roy.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads