"Bertani tetap boleh, biasa. Latihan TNI paling cuma (dipakai) 3 bulan sekali," kata Yazid.
Ia juga menjelaskan sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak mulai dari warga dan kepala desa. Selain itu dia mengaku juga sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI agar permasalahan di Urut Sewu rampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua tokoh sudah diajak bicara lah, dari mulai masyarakat, kepala desa, anggota DPRD, Pak Gubernur, Pak Panglima, Pak KSAD, saya ajak bicara, minta petunjuk," jelasnya.
Selain sertifikat Urut Sewu, dalam acara itu juga diserahkan 4 sertifikat Hak Pakai atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq Kementerian Pertahanan Republik yang berasal dari Hibah Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen kepada TNI AD.
"Kami hibahkan tanah Pemda ke TNI untuk digunakan sebagai Makodim dan Koramil," jelasnya.
(sip/rih)