Pakar UGM Ungkap Awan 'Tsunami' Fenomena Langka dan Jadi Pertanda Ini

Pakar UGM Ungkap Awan 'Tsunami' Fenomena Langka dan Jadi Pertanda Ini

Sukma Indah Permana - detikNews
Selasa, 11 Agu 2020 11:44 WIB
Pakar Iklim Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Emilya Nurjani bicara soal awan tsunami, Selasa (11/8/2020).
Foto: Pakar Iklim Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr Emilya Nurjani bicara soal awan tsunami, Selasa (11/8/2020). (Dok HumasUGM)

Mengingat adanya potensi cuaca buruk, Emilya meminta masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang mungkin terjadi akibat hujan lebat, angin kencang, serta sambaran petir. Kondisi tersebut meningkatkan risiko pohon tumbang serta rumah roboh akibat diterjang hujan dan angin kencang.

Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeliharaan pada pohon-pohon terutama yang rimbun dan tinggi dengan melakukan pemangkasan secara rutin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya pemeliharaan pohon yang berada di area publik dikatakan Emilya juga perlu digiatkan oleh pemerintah, terutama memasuki musim hujan. Selain itu, lanjut Emilya, sungai-sungai yang mengalami pendangkalan seharusnya dikeruk agar dapat menampung debit air yang besar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Saat cuaca buruk sebaiknya segera berlindung dan mengurangi penggunaan alat-alat listrik. Sementara untuk nelayan sebaiknya tidak usah melaut dulu," katanya.


(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads