Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, mencatat tambahan kasus positif virus Corona (COVID-19) di wilayahnya sebanyak 18 kasus. Dari 18 kasus COVID-19 itu mayoritas masih didominasi tenaga medis (nakes).
"Dari 18 yang positif, 15 warga Kota Tegal mayoritas tenaga medis, 2 warga Kabupaten Tegal dan 1 orang warga Wonosobo," kata Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, dr Sri Primawati Indrawswari usai menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Lanal Tegal di Balai Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Senin (20/8/2020).
Jumadi menjelaskan kasus baru ini merupakan hasil tracing dari pemeriksaan swab pada 30 Juli lalu. Kala itu ditemukan hasil positif tiga orang, namun seorang di antaranya dinyatakan negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemkot Tegal lalu melakukan swab massal selama periode 1-6 Agustus 2020. Swab massal itu diikuti ratusan orang dan dinyatakan 26 orang positif COVID-19, sementara sisanya 335 sampel swab masih menunggu hasil.
"Penambahan ini dari sisa 335 sampel swab kemarin yang belum muncul hasilnya," terang Jumadi menjelaskan asal 18 kasus baru COVID-19 itu.
Tonton video 'Daftar Zona Merah dan Hijau di Indonesia':
Saat ini ke-18 orang yang dinyatakan positif COVID-19 itu menjalani karantina mandiri. Jumadi menambahkan tidak lama lagi Pemerintah Kota Tegal akan menyediakan tempat karantina untuk mereka.
"Kita sedang mempertimbangkan dan mencari tempat untuk karantina secepatnya," tutur Jumadi.
Jumadi menerangkan para pasien positif COVID-19 ini, tidak mengalami gejala sakit. Jumadi menerangkan kalau mereka memiliki gejala sakit akan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
"Kemarin kita melakukan di Puskesmas Pembantu Debong Kulon, tapi rupanya tidak cukup. Nanti kita data ulang di rusun atau di mana nanti kita lihat perkembangan," tutup Jumadi.